Thursday , March 28 2024
Beranda / Inspirasi / Habibie, Menghimpun Kaum Difabel Berbisnis Online
shafiyyatul.com

Habibie, Menghimpun Kaum Difabel Berbisnis Online

Siapa bilang penyandang difabel tidak bisa berkarya seperti orang-orang pada umumnya. Pandangan sebelah mata sebagian orang serta minimnya fasilitas publik bagi kaum difabel tidak menjadi sebuah hambatan untuk meratapi hidup. Paling tidak, itulah yang dirasakan Habibie Afsyah untuk terus berkarya.

Habibie ingin agar kaum difabel bisa memiliki kemampuan untuk bekerja serta mendapat perlakuan yang setara dengan orang lain.  “Jadi aku pikir dunia yang bisa digeluti juga oleh disabilitas, yaitu pemasaran lewat internet,” ujar pria kelahiran Januari 1988 ini.

Sejak lahir, Habibie sudah menderita muscular dystrophy tipe Becker yang membuatnya tidak bisa beraktivitas layaknya orang normal. Hal ini menyebabkan ia jarang keluar rumah, dan ia pun menghabiskan waktu bermain games di komputer.
Dari hobi inilah, selepas SMA Habibie langsung diarahkan oleh ibundanya untuk mengikuti kursus komputer.  Sehingga, pada 2007, ia sudah bisa mendapatkan penghasilan. “Pertama kali saya mendapat penghasilan 120 dollar AS dari toko online Amazon,” ujarnya.

Kala itu, ia menggunakan program affiliate Amazon. Apabila orang mengeklik tautan iklan yang mengarah ke situs Amazon, ia mendapatkan uang 4 persen dari transaksi yang dilakukan. “Sebenarnya itu rugi karena modalnya itu lebih dari itu,” kenang Habibie.

Namun, belajar dari kegagalan, ia terus mengembangkan ilmunya hingga bisa mendapatkan untung dari program itu. Saat ini dia bisa meraih omzet sekitar Rp 10 juta per bulan. Ia juga membuat situs penjualan properti rumah101.com untuk membantu kakaknya yang merupakan agen penjual rumah.
Dia mendapat suntikan modal dari investor Rp 80 juta untuk mengembangkan situs itu. Sebagian dana juga dia gunakan untuk mendirikan yayasan Habibie Afsyah pada 2009.

Yayasan itu untuk memberikan keterampilan pemasaran internet bagi kaum difabel. Di tahun ini, ia ingin mengembangkan konsep baru bernama Indonesia Disable Care Community. Di komunitas ini, ia ingin menggandeng kaum difabel untuk mendapat kepercayaan diri.
Sembari, Habibie terus memperdalam ilmu komputer lewat beasiswa mengikuti perkuliahan secara online dari sebuah universitas di Ciputat, dari rumahnya.

sumber: kompas.com

Baca Juga

deras.co.id

QLR YPSA Membangun Karakter dan Menggali Potensi Diri

DERAS.CO.ID – Sebanyak 952 peserta ikuti pembukaan Quantum Leadership Ramadhan (QLR) XXIII Yayasan Pendidikan Shafiyyatul …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *