Thursday , March 28 2024
Beranda / Berita / Romo: Pancasila Murni Hadiah Umat Islam Untuk Bangsa Indonesia
deras.co.id
Romo HR. Muhammad Syafi'i Saat Menjadi Penceramah Di Pengajian Akbar YPSA

Romo: Pancasila Murni Hadiah Umat Islam Untuk Bangsa Indonesia

Percayalah pada ulama, lebih percayalah pada ulama, karena kita disuruh mentauladani rasulullah. Rasulullah mengatakan Al ulama warasatil Ambiya, ulama adalah pewaris para nabi. Kalau nabi sudah tidak ada, maka percayalah pada ulama”. Hal ini diungkapkan Al-ustadz H. R. Muhammad Syafi’i, M.Hum., saat memberikan pencerahan kepada jamaah pengajian akbar YPSA di Raz Garden, Sabtu (4/2/17).

Dengan tema Problematika Umat Islam Indonesia dan Solusinya, Romo panggilan akrab anggota DPRRI komisi III ini menjelaskan, “Pancasila itu hasil kerja dan perjuangan umat Islam. Sekarang ini umat Islam dipandang sebagai anti pancasila, namun ini merupakan pemutarbalikkan fakta sejarah. Kesepakatan tertinggi negara ini tenang ideologi pancasila yang diputuskan BPUPKI yang dipimpin oleh Rajiman Widyodiningrat kemudian dilanjutkan diputuskan dalam sidang PPKI yang dipimpin Ir. Soekarno, kesepakatannya adalah Piagam Jakarta”.

Dimana sila pertamanya adalah Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk-pemeluknya. Tapi sehari setelah proklamasi, tepatnya 18 Agustus 1945, ketika akan diresmikan menjadi ideologi negara Indonesia, ada orang Nasrani dari Indonesia Timur, memohon agar Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk-pemeluknya itu dihapuskan. Dan itupun bukan dalam rapat resmi. Tapi semata-mata kebesaran ulama pada waktu itu untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dengan penuh ketulusan, dicoretlah Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk-pemeluknya, maka jadilah sila pertama itu Ketuhanan Yang Maha Esa“. Tambah Romo.

“Jadi Pancasila itu bukan pekerjaan orang lain, itu murni hadiah umat Islam untuk bangsa Indonesia. Jadi kalau sekarang ada yang bilang kita anti Pancasila itu pasti PKI”. Tegas Romo.

Selanjutnya romo mengisahkan, “Dalam perjuangan ini saya tidak takut. Ketika sadapan dirumah saya semakin tinggi, ketika kenyamanan dalam diri saya sudah diintai, saya pulang ke Medan dan saya kumpulkan anak-anak saya, dan saya katakan kepada anak-anak saya, “Romo tidak akan berhenti berjuang. Karena kalau ada 1000 yang membela agama ini, romo kepingin romo salah satunya. Kalau ada 100 yang membela agama ini, romo salah satunya. Kalau 10 yang membela agama ini, romo juga salah satunya, kalau hanya 1 orang saja, izinkan romo membela agama ini, karena romo lebih senang mati berdarah membela agama, ketimbang mati sakit ditempat tidur“.

Kalau benar Romo mati berdarah membela agama ini, cucu kalianpun akan dihormati orang, saya bilang ke anak saya. Tapi kalau romo mati mengkhianati agama ini, kalianpun tak akan sanggup menunjukkan muka di hadapan orang banyak. Jadi kenapa harus takut untuk membela agama, tapi harus pandai-pandai meniti bui, jangan kasar, jangan serampangan, ikuti aturan, tapi jangan surut semangat kita membela kebenaran”. Akhirinya.

Sumber : baguskali.com

Baca Juga

deras.co.id

Satnarkoba Polres Sergai Ringkus Seorang Residivis Terduga Pengedar Sabu Di Silinda

DERAS.CO.ID – Sergai – Tim Opsnal Satnarkoba Polres Serdangbedagai (Sergai) berhasil meringkus seorang residivis berinisial …