Friday , October 30 2020
Beranda / Berita / NASA dan ESA Berencana Angkut Tanah dan Batu Mars Untuk Alien?
deras.co.id

NASA dan ESA Berencana Angkut Tanah dan Batu Mars Untuk Alien?

NASA(National Aeronautics and Space Administration) dan European Space Agency (ESA) berencana untuk membawa tanah dan batuan Mars ke Bumi dalam rangka memahami apakah planet tersebut bisa menyokong kehidupan alien.

Mengambil sampel tanah dari planet merah dianggap bisa menjadi terobosan untuk memahami lebih jauh apakah di Mars terdapat kehidupan. Meskipun begitu, misi ini sangat sulit – membutuhkan beberapa kali peluncuran dan navigasi yang kompleks.

Dua badan antariksa tersebut telah menandatangani pernyataan terkait niat mereka untuk membawa tanah dari Mars agar bisa diteliti di Bumi.

Sebelumnya, kita telah mengirim ‘sesuatu’ ke Mars: contohnya, Curiosity, si kendaraan penjelajah, yang berguling di sekitar Mars untuk meneliti permukaannya. Namun, menurut para ilmuwan, akan lebih berguna apabila kita bisa membawa sesuatu dari planet tersebut dan memeriksa detailnya di Bumi.

Secara keseluruhan, misi ini mungkin membutuhkan waktu selama tiga bulan. Pertama-tama, kendaraan eksplorasi NASA akan dikirim ke Mars untuk mengumpulkan 31 sampel. Misi kedua, sampel tersebut akan ditempatkan di kendaraan spesial yang membawanya ke orbit Mars. Selanjutnya, pesawat ruang angkasa terbang ke Mars untuk menangkap dan membawa sampel tersebut ke Bumi.

Begitu sampai di Bumi, sampel itu akan diteliti untuk mengetahui petunjuk tentang Mars dan juga planet kita sendiri. Para ahli telah mendeskripsikannya sebagai rencana paling menggiurkan – pertama kalinya manusia membawa sesuatu dari planet lain.

“Misi Mars sebelumnya menemukan aliran air dan zat kimia yang mendukung kehidupan mikrob di Planet Merah. Adanya sampel bisa memberikan lompatan penting dalam memahami potensi Mars sebagai tempat tinggal,” kata Thomar Zurbuchen, administrator Science Mission Directorate NASA.

“Saya berharap bisa berkolaborasi dengan mitra internasional dan komersial untuk mengatasi tantangan teknologi di masa depan. Dengan begitu, kita bisa membawa pulang sampel dari Mars,” tambahnya.

David Parker, Director of Human and Robotic Exploration ESA, setuju bahwa ini misi yang sulit. Namun, itu bisa memberikan wawasan baru yang menakjubkan bagi Mars dan Bumi.

“Bagi seorang ilmuwan, kesempatan untuk membawa sampel Planet Merah yang telah dipilih dengan hati-hati dan teliti kembali ke Bumi merupakan prospek yang menggiurkan. Merekonstruksi sejarah Mars dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentangnya adalah misi yang dramatis,” paparnya.

Sumber: nationalgeographic.grid.id

Baca Juga

Bulan Bahasa & Sastra 2020: INALUM Dinobatkan Sebagai BUMN Percontohan Pengutamaan Bahasa Indonesia

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM dinobatkan sebagai BUMN percontohan pengutamaan Bahasa Indonesia di …