Friday , October 30 2020
Beranda / Berita / Syari’at Qurban, Kisah Ketaatan Nabi Ibrahim Berbuah Keberkahan Dari Allah SWT
deras.co.id
Ustadz Heriansyah, S.Ag. memberikan taushiyah saat pengajian akbar YPSA di Raz Garden YPSA, Sabtu (04/08/18).

Syari’at Qurban, Kisah Ketaatan Nabi Ibrahim Berbuah Keberkahan Dari Allah SWT

Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah kembali menggelar Pengajian Akbar YPSA dengan penceramah Ustadz Heriansyah, S.Ag. di Raz Garden YPSA, Sabtu (04/08/18).

Tampak hadir pada pengajian akbar antara lain Pembina YPSA Drs. H. Sofyan Raz, Ak.M.M, Ketua Umum YPSA Hj. Rahmawaty, Sekretaris Umum YPSA Hj. Rizki Fadilah Raz, M.Psi.Psikolog., SDM YPSA, orangtua siswa YPSA dan masyarakat umum.

Ustadz Heriansyah, S.Ag., menjelaskan bagaimana awal mula syari’at qurban ditetapkan.

“qurban adalah ibadah yang sangat erat kaitannya dengan sejarah perikehidupan Nabi Ibrahim beserta keluarganya, dan Ibrahim adalah nabi yang lahir di Babilonia(sekarang Irak), dimana negeri tersebut berada dibawah kepemimpinan Kerajaan Persia”.

“Ibrahim dalam buku-buku tafsir dijelaskan berasal dari kata ‘Aba Rahim’ artinya ayah yang sangat penyayang, beliau bukan hanya sayang  terhadap anaknya tapi juga terhadap semua anak. Ibrahim mengajarkan bahwa hidup ini harus penuh kasih sayang, baik kepada anak maupun orangtua, baik kepada yang lebih tua maupun yang lebih muda”.

Kemudian Ustadz Heriansyah, S.Ag., menceritakan bagaimana ujian besar yang diterima oleh Nabi Ibrahim.

“Ibrahim dan Sarah menikah kemudian melahirkan Ismail, ketika Ismail lahir datang ujian, Allah perintahkan  Nabi Ibrahim untuk mencari situs Ka’bah bersama istri dan anaknya mulai dari Kan’an(Palestina) hingga Mekah. Kemudian Allah perintahkan Ibrahim untuk meninggalkan anak dan istrinya di Mekah, lalu Allah perintahkan Ibrahim untuk kembali ke Kan’an, tangis perpisahan Hajar dan Ibrahim disebut ‘Bakkah’ hingga menjadi Mekah yang seperti kita kenal sekarang.”

“Setelah sekian lama Ibrahim kembali ke Kan’an dan melihat anaknya telah tumbuh menjadi anak yang sholih, Allah kembali memberikan ujian dengan memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih Ismail anak satu-satunya. Ketika hendak disembelih Ismail berpesan 3 hal pada ayahnya Ibrahim:
1. Ayah tolong tajamkan pisaumu,
2. Ayah tolong tutup mata saya dengan sehelai kain, saya khawatir syetan masuk kedalam hati saya dan merusak kesabaran saya.
3. Ayah tolong ketika menyembelih jubah ayah diangkat sedikit, jangan sampai darah saya mengenai jubah yang ayah kenakan, sehingga ketika pulang ibu sedih  melihat jubah ayah yang berlumuran darah. Ketika Ismail mempersembahkan ketaatan kepada Allah SWT, Allah selamatkan Ismail dan digantikan dengan seekor kambing lalu memberikan keberkahan yaitu 7 tahun setelah kejadian itu Hajar melahirkan Ishak, dari Ishak dan Ismail melahirkan para rasul dan nabi besar hingga akhir zaman”. Ustadz Heriansyah mengakhiri taushiyahnya.

Baca Juga

Bulan Bahasa & Sastra 2020: INALUM Dinobatkan Sebagai BUMN Percontohan Pengutamaan Bahasa Indonesia

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM dinobatkan sebagai BUMN percontohan pengutamaan Bahasa Indonesia di …