Beijing, Pemerintah China dilaporkan “menundukkan” ratusan ribu perempuan Uighur dan minoritas Muslim lainnya dengan metode kontrol kelahiran yang dipaksakan termasuk wajib aborsi. Laporan investigasi Associated Press (AP) yang diterbitkan hari Senin mengatakan kebijakan itu bagian dari kampanye pemerintah untuk memangkas tingkat kelahiran di kalangan warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya. …
Selengkapnya »Ungkap Pembantaian Rohingya, 2 Wartawan Reuters Raih Penghargaan Pulitzer
New York, Dua wartawan Reuters yang dipenjara oleh pemerintah Myanmar memenangkan penghargaan bergengsi dunia jurnalistik, Pulitzer. Dua wartawan Reuters, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, berhasil mengungkapkan pembantaian 10 pria Muslim Rohingya oleh penduduk desa Buddha dan pasukan keamanan Myanmar. Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, keduanya warga Myanmar, mengungkap …
Selengkapnya »UNICEF Butuh Dana Mendesak USD152 juta Untuk Pengungsi Rohingya
Dhaka, UNICEF masih membutuhkan dana sebesar USD152 juta untuk memberikan bantuan mendesak bagi para pengungsi Rohingya dan penduduk setempat yang menampung mereka di Bangladesh tahun ini, demikian menurut seorang pejabat tinggi PBB, Rabu (27/02). “Hingga saat ini kami hanya memiliki 29 persen dari dana yang dibutuhkan dan kami bekerja keras …
Selengkapnya »Pelapor Khusus PBB: Myanmar Akan Bangun Pangkalan Militer Baru Di Rakhine
New york, Pelapor khusus PBB untuk Myanmar, Yanghee Lee, menegaskan bahwa penganiayaan terhadap Rohingya harus segera dihentikan. “Penganiayaan terhadap Rohingya harus dihentikan sekarang,” pungkas Lee yang khawatir bahwa pertempuran akan segera meletus di wilayah itu, yang saat ini menampung 162.000 orang yang terlantar secara internal, dikutip dari Anadolu. Yanghe Lee …
Selengkapnya »Pengungsi Rohingya Alami Ketakutan Dideportasi Dari India
Dhaka, Sekelompok Penduduk Rohingya dilaporkan tiba di Bangladesh dari India, usai pemerintah New Delhi mendeportasi lima pengungsi Rohingya di tengah kekhawatiran para pegiat HAM. UNCHR menyesali keputusan India yang kembali mendeportasi para pengungsi Rohingya. “Ini adalah insiden kedua sejak Oktober 2018, ketika India mengembalikan tujuh Rohingya ke Negara Bagian Rakhine …
Selengkapnya »PM Bangladesh Sebut Otoritas Myanmar Bohong Mengenai repatriasi Rohingya
Dhaka, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina menyatakan bahwa Myanmar menunda proses repatriasi (pemulangan kembali) para pengungsi Rohingya tanpa sebab. Hal ini disampaikan PM Hasina usai kunjungannya selama dua hari ke Nepal dalam ranga KTT BIMSTEC (Bay of Bengal Initiative for Multi-Sectoral Technical and Economic Cooperation), Blok Ekonomi tujuh negara Asia …
Selengkapnya »Palang Merah Internasional Sebut Myanmar Belum Mau Menerima Pemulangan Warga Rohingya
Coxs Bazaar, Komite Palang Merah Internasional menilai kondisi di negara bagian Rakhine utara, Myanmar belum siap untuk menerima pemulangan ratusan ribu pengungsi Rohingya. Presiden Palang Merah Internasional Peter Maurer mengaku tidak yakin dengan proses pemulangan itu. Hal ini, menurut Maurer, berdasarkan situasi yang ia lihat langsung selama kunjungannya ke Myanmar. …
Selengkapnya »Genosida Rohingya, PM Bangladesh Seru Dunia Internasional Untuk Menekan Myanmar
Dhaka, Perdana Menteri Sheikh Hasina menegaskan kembali seruannya pada komunitas internasional untuk memberi tekanan lebih besar pada pemerintah Myanmar agar memulangkan kembali ratusan ribu pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh setelah menghadapi penganiayaan brutal di negara asal mereka. PM Hasina menyerukan hal itu selama pertemuannya dengan Presiden dan CEO …
Selengkapnya »PBB Terkejut 16.000 Bayi Lahir Dari Kamp Pengungsi Rohingya Di Bangladesh
Lebih dari 16.000 bayi telah dilahirkan di berbagai kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh dalam sembilan bulan sejak kerusuhan memaksa mereka meninggalkan rumah mereka di Myanmar, kata seorang juru bicara PBB pada Kamis (17/5). “Lebih dari 60 bayi Rohingya dilahirkan di kamp pengungsi Bangladesh setiap hari,” kata Wakil Juru Bicara PBB …
Selengkapnya »Tentara Myanmar Tebukti Bantai Rakyat Rohingya Dibui 10 Tahun
Yangon, Sebanyak tujuh tentara Myanmar telah dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan harus melakukan kerja paksa di daerah terpencil. Mereka terbukti berpartisipasi dalam aksi pembantaian 10 pria Muslim Rohingya di sebuah desa di Negara Bagian Rakhine pada September lalu. “Tujuh tentara itu telah ditindak karena berkontribusi dan berpartisipasi dalam aksi …
Selengkapnya »