Thursday , March 23 2023
Beranda / Olah Raga / 3 Transfer Kontroversial yang Menyakiti Hati Fans

3 Transfer Kontroversial yang Menyakiti Hati Fans

Roberto Baggio ( Fiorentina ke Juventus, 1990)

230954_roberto-baggio_663_382

Roberto Baggio yang dikenal dengan kuncir poni khasnya, adalah pendukung setia Fiorentina sejak masa kecil. Dia sangat bahagia, ketika bisa membela klub kesayangannya itu pada 1985, tiga tahun setelah memulai karier profesionalnya bersama Vicenza.

Tidak pernah ada keinginan dalam hatinya, untuk meninggalkan Fiorentina. Namun, Juventus datang dengan tawaran £8 juta, yang memecahkan rekor dunia saat itu. Kerusuhan pecah di jalan-jalan Fiorentina. Suporter mengamuk dengan melemparkan batu hingga molotov.

Presiden Fiorentina Flavio Pontello yang menjadi sasaran kemarahan suporter, harus bersembunyi untuk keselamatan jiwanya. Baggio terus memperlihatkan cintanya pada Fiorentina, seperti dengan menolak mengenakan scarf Juventus, saat diperkenalkan sebagai pemain baru.

Hubungannya dengan suporter Juventus semakin memburuk, saat dia menolak mengeksekusi penalti dalam pertandingan lawan Fiorentina. Luigi De Agostini yang menggantikannya, gagal mencetak gol, dan itu bukan yang paling buruk.

Baggio ditarik keluar dan diganti pemain lain, dia mengambil scarf Fiorentina yang jatuh ke lapangan saat berjalan ke bangku cadangan, dan terus memeluknya hingga akhir pertandingan. Juventus kalah 1–0 saat itu.

Hari berikutnya, ratusan suporter Bianconeri menggelar protes di lapangan latihan, menuntut jawaban atas penolakan Baggio mengeksekusi penalti.

Luis Figo (Barcelona ke Real Madrid, 2000)

4f8e264c6aaac7f1d954ef1c85259dce_crop_north

Mantan Bintang Portugal Luis Figo, semakin membuat panas hubungan dua klub raksasa Spanyol, saat memutuskan pindah dari Barcelona ke Real Madrid. Kepindahannya berawal dari janji kontroversial Florentino Perez, jelang pemilihan presiden Real Madrid.

Dia berjanji akan membawa bintang Barcelona ke Bernabeu, jika memenangkan pemilihan. Dia mewujudkannya setelah menghidupkan klausul pelepasan dalam kontrak Figo di Barcelona, sebesar £37 juta yang ketika itu menjadi rekor transfer baru.

Di pertandingan pertama Figo melawan bekas klubnya di Camp Nou, cemooh kepadanya menggelegar dari 98.000 suporter, yang memaksa dia menutup telinga dengan jari. Polisi menjaga bus Real Madrid, yang diserang dalam perjalanan menuju Camp Nou sebelum pertandingan.

Figo menolak mengambil sepak pojok malam, itu karena takut terlalu dekat dengan suporter Barcelona. Dua tahun kemudian baru dia berani melakukan sepak pojok, dan media menyamakan serangan kepada Figo seperti mengingatkan pada seramnya perang Vietnam.

Berbagai macam benda dilemparkan ke arah Figo, sehingga sepak pojok harus tertunda selama beberapa menit. Serangan pada Figo tidak pernah berhenti selama bertahun-tahun, dan yang paling populer adalah saat dia dilempar dengan kepala babi pada 2002.

Sol Campbell (Tottenham Hotpur ke Arsenal, 2001)

Sol-Campbell-669922

Arsenal dan Tottenham Hotspur adalah dua klub yang berada di London, dengan dua kubu pendukung yang sama-sama keras. Begitu panasnya permusuhan mereka, hingga setiap kubu suporter memiliki tradisi dan nama khas, untuk merayakan kegagalan klub rival.

Sol Campbell menciptakan situasi yang sangat panas, ketika pindah dari Tottenham Hotspur ke Arsenal. Tindakannya menolak perpanjangan kontrak, agar Arsenal bisa mendapatkan secara gratis, adalah fakta tambahan yang semakin membuat sakit hati suporter Spurs.

Dia sebenarnya menjadi incaran banyak klub besar, seperti Inter Milan dan Barcelona. Namun, dia memilih Arsenal karena tawaran gaji yang besar. Suporter Spurs tidak pernah bisa memaafkannya, bahkan hingga dia pensiun.

Apalagi, Campbell adalah kapten tim, yang membuat Spurs bisa bersaing ketat dengan Arsenal. Pindahnya Campbell, dengan cepat memberi sukses bagi Arsenal, dengan dua titel Premier League dan tiga trofi Piala FA.

Sumber : viva.co.id

Baca Juga

deras.co.id

Piala Dunia U-20 2023: Erick Thohir Puji Gelora Bung Tomo

DERAS.CO.ID – Jakarta- Ketua Panitia Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC), Erick Thohir melanjutkan …