Friday , April 19 2024
Beranda / Olah Raga / Duet Paling Mematikan dalam Sejarah Premier League

Duet Paling Mematikan dalam Sejarah Premier League

Premier League belakangan ini agak berbeda dengan tren masa lalu. Penggunaan satu penyerang di depan telah menjadi pakem bagi tim-tim papan atas. Padahal, baru beberapa tahun yang lalu penggunaan duet lini serang menjadi andalan mereka.

Ada nama-nama beken yang telah menjadi bagian dari duet maut paling mematikan sepanjang sejarah Premier League. Kami mengungkap enam di antaranya.

1. Roy Keane dan Paul Scholes (Manchester United)

Kesuksesan Manchester United era Alex Ferguson tak lepas juga dari peran dua gelandang ini. Scholes dan Keane telah memberikan tulang punggung yang kuat bagi terciptanya tim raksasa selama lebih dari satu dasawarsa.

Roy Keane memberikan rasa aman dengan aktif mengganjal serangan lawan, sedangkan Paul Scholes adalah sumber kreativitas serangan di tengah lapangan, yang ditunjang dengan visi permainan yang prima, juga operan akuran dan kontribusi gol dengan tendangan jarak jauh.

Mereka berdua sulit tergantikan dalam tim inti United. Merekalah penyuplai bola yang kemudian mengarak kepada duet Yorke dan Cole.

2. Thierry Henry dan Dennis Bergkamp (Arsenal)

Julukan sebagai Meriam London menjadi lebih bermakna ketika Arsenal memiliki duet maut ini. Selain duet Yorke and Cole, Henry dan Bergkamp adalah pesaing utama dalam mencatatkan sejarah di Premier League. Kebersamaan mereka juga lumayan lama, sampai lebih dari enam musim di Highbury.

Walau tak selalu mendapatkan koneksi telepati, pasangan ini sekurangnya telah menghasilkan 200 gol. Bahkan buah manis sempat dipetik Arsenal, yaitu ketika juara Premier League musim 2003/04 tanpa kalah selama semusim.

3. Andy Cole dan Dwight Yorke (Manchester United)

Sir Alex Ferguson pernah mencoba beberapa variasi duet lini depan semasa Manchester United masih menerapkan skema 4-4-2 yang terkenal itu. Bahkan hingga sekarang, hampir 20 tahun kemudian, duet legendaris ini belum bisa tersaingi.

Dalam debut musim pertama Andy Cole dan Dwight Yorke, mereka telah mengoleksi 53 gol dan keduanya langsung menjadi legenda hidup. Kedekatan keduanya dianggap seperti hubungan telepati. Barcelona pernah menjadi korban mereka.

Musim kedua juga tak kalah ngeri. 46 gol mereka ciptakan bersama-sama pada musim 1998/99. Bagi suporter United, tak mudah melupakan duet ini, selain ada alternatif dari Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer.

4. Chris Sutton dan Alan Shearer (Blackburn Rovers)

Duet eksplosif yang satu ini berasal dari era lebih lampau. Blackburn Rovers ketika itu mendatangkan Chris Sutton untuk menyambut musim 1994/95 sebagai pasangan bagi Alan Shearer.

Keputusan itu terbukti ampuh. Peran Sutton lebih banyak sebagai pelayan Shearer, walau ia juga melesakkan 15 gol, sedangkan Shearer 34 pada musim pertama. Hasilnya adalah gelar Premier League.

Sayangnya duet ini menemui kemacetan pada tahun kedua. Sutton tak mencetak gol selama 13 partai dan bahkan sulit menembus barisan tim inti. Shearer harus bekerja sendirian dan berhasil mengumpulkan 31 gol, lalu kebersamaan itu tamat. Shearer lalu pindah ke Newcastle United.

5. Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic (Manchester United)

Duet lini belakang pun tak kalah mematikannya dibandingkan pasangan striker tadi.  Tak perlu disangsikan ganasnya kerja sama antara Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic ketika keduanya memasuki masa keemasan. Vidic punya pendekatan langsung, tekel keras, lalu mengirim bola ke tengah. Ferdinand punya kecepatan dan lincah. Jika seorang striker lolos dari hadangan yang satu, pastikan bahwa pasangannya bakal mengenainya.

Kebersamaan mereka telah membuat lini belakang Manchester United sulit ditembus selama periode antara 2007 hingga 2009. Salah satu pencapaian besar mereka adalah juara Champions League.

6. Luis Suarez dan Daniel Sturridge (Liverpool)

Duet maut yang satu ini belum terlalu lama berlalu. Mereka berdua juga tak perlu waktu lama untuk menyatukan visi, membobol gawang lawan sesering mungkin.

Musim 2012/13 menjadi awal masa emas duet Suarez-Sturridge. Yang disebut kedua bahkan mencetak 10 gol hanya dari 14 penampilan. Pada musim 2013/14 barulah duet ini merajai lini depan Premier League.

Setelah belasan tahun sulit bersaing untuk menjadi juara liga, The Reds di bawah asuhan Brendan Rodgers secara mengejutkan sangat produktif menghasilkan gol. 52 gol telah mereka hasilkan dari ajang Premier League saja. Sturridge tak sampai bermain lebih dari 30 partai, sementara Suarez sempat dihukum karena menggigit dan hal kontroversial lainnya.

Namun, hubungan keduanya langsung berakhir karena Suarez pindah ke Barcelona dan Sturridge sibuk mengurusi cederanya. Liverpool lalu terlempar di peringkat keenam klasemen akhir Premier League.

Sumber : www.ftb90.com

 

Baca Juga

Pemain Muslim Antonio Rudiger Jadi Penentu Kemenangan Real Madrid di Liga Champions 2024 dan Berucap Allahu Akbar

Deras.co.id – Drama panas terjadi di Etihad Stadium Real Madrid berhasil menyingkirkan tuan rumah Manchester …