Penanganan kasus kerusuhan Tanjungbalai bertumpu pada pelaku pembakaran vihara, penjarahan dan provokator di media sosial. Namun, perempuan yang sejatinya ikut dalam aksi ini bermula, Meiliana (41) yang memprotes suara adzan acapkali luput dari sorotan.
Nah, saat suasana Tanjungbalai telah kondusif akhirnya Meiliana muncul dan menyatakan permintaan maaf. Permintaan maaf itu disampaikan Meiliana di Mapolres Tanjungbalai, Kamis (4/8/2016) malam.
Didampingi suaminya, Liam Tiu (51), perempuan itu menyampaikan penyesalan mendalam di hadapan Wali Kota Tanjungbalai, Syahrial, dan sejumlah pimpinan institusi wilayah setempat.
“Saya mau minta maaf pak kepada masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Tanjungbalai atas kesalahpahaman yang saya perbuat. Saya minta maaf sedalam-dalamnya. Kami minta maaf ya pak,” kata Meiliana.
Dengan penuh penyesalan mendalam Meiliana mengaku bersalah sehingga terjadi kerusuhan besar karena sikap yang ia lakukan.
“Semoga Kota Tanjungbalai ini bisa hidup rukun dan damai seperti sedia kala, supaya hidup rukun bertetangga ya pak,” ucapnya.
Saat ditanya wartawan, Meiliana menyatakan tidak akan pindah dari Kota Tanjungbalai. Dia berkeinginan tetap tinggal di rumah di Jalan Karya yang telah didiaminya selama delapan tahun.
Sementara polisi sudah berhasil memburu salah satu provokator di media sosial yang menyebabkan terjadinya aksi kekerasan oleh warga di Tanjungbalai, Sumatera Utara. Saat ini, belasan tersangka sudah diamankan.
(Sumber: baguskali.com)