Friday , March 29 2024
Beranda / Berita / Kirim Tim Ke Sudan, Kapolri : Menyelundupkan Senjata? Kita Punya Pindad!
deras.co.id
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian

Kirim Tim Ke Sudan, Kapolri : Menyelundupkan Senjata? Kita Punya Pindad!

Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan tim Polri akan berangkat ke Sudan Rabu (25/1) malam ini, terkait kasus penyelundupan senjata dan amunisi yang diduga dilakukan pasukan perdamaian Indonesia (Formed Police Unit/FPU) VIII di Bandara Al-Fashir.

Yang jelas akan kita kirim tim, malam ini akan berangkat ke sana memberi bantuan hukum, koordinasi dengan pemerintah setempat, termasuk dengan PBB maupun otoritas Sudan,” kata Tito usai mendampingi Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Polri tahun 2017 di Jakarta.

Kapolri membantah jika pasukan perdamaian Indonesia melakukan penyeludupan senjata dan amunisi melalui Bandara Al-Fasir, Sudan. Tito mengungkapkan bahwa 10 koper yang berisi berbagai senjata dan amunisi itu bukan milik Polri yang telah menyelesaikan tugasnya di Sudan.

Karena sebelumnya koper-koper sudah diperiksa sebanyak 141 kali sebelum berangkat ke bandara pada tgl 19 Januari 2017. Itu sudah masuk ke dalam konteiner,” kata Tito.

Dan pada 21 Januari 2017 (20 Januari waktu Sudan), lanjut dia, FPU Indonesia berangkat ke bandara dan kontainernya dihitung termasuk isinya tetap sama sebanyak 141 koper.

Barang itu keluar masuk bandara lewat ‘x-ray’ sampai di ruang tunggu umum. Di ruang tunggu umum itu baru 30 koper yang masuk dan koper itu semua ada identitasnya VPU Indonesia,” jelasnya.

Berjarak 10 meter dari komper milik FPU Indonesia terdapat 10 koper tanpa identitas dan bentuknya berbeda dengan koper milik tim Polri.

Itu tempat umum, 10 koper itu ditanya milik siapa dan dijawab petugas Indonesia bukan milik kita. Milik kita totalnya 141,” jelasnya.

Selanjutnya petugas bandara langsung memasukkan tas-tas tersebut ke ‘X-ray’ dan ditemukan 100 senjata berbagai macam serta amunisi.

Petugas kita menyangkal, itu bukan milik kita karena jumlahnya 141 dan tempatnya beda,” terang Tito.

Dia juga mengatakan untuk apa FPU Indonesia menyelundupkan senjata dan amunisi, karena sudah sangat kecukupan dan memiliki produksi sendiri, PT Pindad.

Di Indonesia sangat cukup amunisi. Mau 5,5 mm; 6 mm, 7,2 mm, 9 mm. Kita semua paham, apalagi temen di pasukan sangat cukup. Kita punya Pindad perusahaan sendiri, tidak perlu amunisi. Kecil kemungkinan bahwa itu milik FPU kita,” tegasnya.

Namun, Tito belum mengetahui apa motif yang terjadi atas kasus ini, sehingga pihaknya mengirim tim ke Sudan untuk menyelidikinya. Sebelumnya diberitakan, pemerintah di Darfur Utara menyebutkan pasukan polisi Indonesia yang tergabung dalam misi menjaga perdamaian di Darfur (UNAMID) ditangkap pada hari Jumat (20/1) waktu setempat di Bandara Al Fashir, Sudan, karena diduga mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi yang disamarkan seperti mineral berharga.

Informasi dari Pusat Media Sudan (Sudanese Media Centre) menyebutkan berbagai senjata dan amunisi yang diselundupkan meliputi 29 senapan Kalashnikov, 4 senapan, 6 senapan GM3, dan 61 berbagai jenis pistol, serta berbagai jenis amunisi dalam jumlah besar.

Sumber : aktual.com

Baca Juga

deras.co.id

Satnarkoba Polres Sergai Ringkus Seorang Residivis Terduga Pengedar Sabu Di Silinda

DERAS.CO.ID – Sergai – Tim Opsnal Satnarkoba Polres Serdangbedagai (Sergai) berhasil meringkus seorang residivis berinisial …