Medan, Setelah sempat bungkam, pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS) akhirnya angkat bicara soal kekalahan mereka versi beberapa lembaga hitung cepat di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) 2018. DJOSS pun tak mau menelan mentah-mentah hasil hitung cepat hingga Rabu (27/6) petang tadi.
DJOSS masih menunggu hasil hitung manual dari formulir C1 yang dikumpulkan dari 27 ribu TPS yang tersebar di Sumut. “Kalau real count-kan lebih akurat. Quick count kan hanya mengambil sample,” kata Djarot di Kantor DPD PDIP Sumut, Rabu (27/6) petang.
Djarot pun agaknya sudah legowo apapun hasil akhir Pilgub Sumut. Menurut dia siapapun yang terpilih adalah kemenangan masyarakat. “Selamat kepada masyarakat Sumut. Dan kita ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kita. Baik dari partai, relawan maupun warga masyarakat,”tukasnya.
Baca juga: ERAMAS Unggul Telak, Ini Pidato Kemenangan Edy Rahmayadi
Sementara itu, Sihar menyebutkan, dari hasil tim mereka, sejauh ini baru 20 persen suara yang masuk dalam perhitungan mereka. Dari 20 persen suara itu, pasangan Djarot-Sihar masih unggul 50,9 persen dari satu juta pemilih.
Nantinya, hasil dari perhitungan tim, baru akan diumumkan jika sudah mencapai perolehan suara 90 persen. “Kita akan merekap seluruh C1 secara baik, sehingga bisa jadi dokumen jika ada sengketa pilkada,” pungkasnya.
Dari Hasil Real Count berbagai lembaga Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah unggul telak. Hal itu terlihat dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Versi LSI hingga pukul 16.44 WIB, pasangan Djarot-Sihar hanya memperoleh 43.73 persen suara. Sedangkan pasangan Edy-Musa meraup 56.27 persen suara. Total suara yang masuk sampai saat ini telah mencapai 94 persen.
Sementara versi SMRC hingga pukul 16.43, justru Djarot-Sihar lebih jauh tertinggal. Dari data yang sudah masuk berjumlah 94.33 persen, Djarot-Sihar hanya mendapatkan 41.06 persen. Lalu Edy-Musa meraih 58.94 persen.
Sumber: jawapos.com