Friday , March 29 2024
Beranda / Berita / Masjid Pemerintah Diduga Radikal, Ini Kata Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia
deras.co.id
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Komisaris Jenderal Syafruddin

Masjid Pemerintah Diduga Radikal, Ini Kata Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia

Jakarta, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol Syafruddin membantah adanya masjid yang berpaham radikal. Kalaupun ada paham radikal, menurut Syafruddin, bukan masjidnya melainkan orangnya.

Sebelumnya, puluhan masjid milik pemerintah disebut terpapar paham radikal. Pernyataan itu dilontarkan Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) melalui penelitian mereka terhadap isi khutbah.

“Saya sangat membantah kalau ada yang mengatakan masjid itu tempat radikal. Masjid itu benda, tempat suci,” tegasnya di Kompleks Mabes Polri Jakarta, Selasa (10/7).

Dia lantas meminta agar para lembaga peneliti tidak asal melakukan penelitian. “Kalau melakukan penelitian buat konsep yang jelas. Kalau berbicara masjid saya bantah itu,” tambahnya.

Apalagi penelitian tersebut menyasar masjid yang notabene tempat suci umat Islam hingga menyebut terpapar pahan radikal. “Makanya hati-hati jangan sampai dilaknat oleh Allah menuduh-nuduh masjid radikal. Tidak mungkin,” pungkas Syafruddin.

Sebelumnya, Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) telah melakukan survei terhadap 100 masjid pemerintahan di Jakarta. Terdiri atas 35 masjid di Kementerian, 28 masjid di Lembaga Negara dan 37 masjid di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Seperti dikutip JPNN (Jawa Pos Group), hasil survei tersebut dipaparkan di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (8/7).

Ketua Dewan Pengawas P3M Agus Muhammad mengatakan, survei itu dilakukan setiap shalat Jumat mulai 29 September hingga 21 Oktober 2017. Kemudian, tim survei menganalisis materi khutbah Jumat yang disampaikan. Hasilnya, ada 41 masjid yang terindikasi radikal.

Dari 41 masjid yang terindikasi radikal, dibagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, rendah dan sedang. Namun, Agus mengatakan bahwa survei ini sifatnya belum mencapai pada tahap kesimpulan karena hanya dianalisis melalui konten khutbah.  Karena itu, menurut dia, masih perlu dilakukan penelitian lebih dalam.

Sumber: jawapos.com

Baca Juga

deras.co.id

Satnarkoba Polres Sergai Ringkus Seorang Residivis Terduga Pengedar Sabu Di Silinda

DERAS.CO.ID – Sergai – Tim Opsnal Satnarkoba Polres Serdangbedagai (Sergai) berhasil meringkus seorang residivis berinisial …