Jakarta, Total impor Indonesia sepanjang 2018 sebesar US$ 188,63 miliar atau tumbuh 20,15% jika dibandingkan dengan total impor pada 2017 yang sebesar US$ 156,99 miliar.
Nilai impor kumulatif di 2018 terjadi pada migas dan non migas masing-masing US$ 5,49 miliar atau 22,59% dan US$ 26,14 miliar atau 19,71%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip, Jakarta, Selasa (15/1/2019). Selama Januari-Desember 2018 ada 10 golongan barang yang impornya meningkat 20,11% atau US$ 7,24 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Baca juga: Paling Tinggi, Data BPS: RI Impor Beras 2,25 Juta Ton Sepanjang 2018
Dilihat dari peranannya, 10 golongan tersebut memberikan kontribusi 27,25% terhadap total impor nonmigas Indonesia.
Adapun, 10 golongan barang impor non migas yang dimaksud:
1. Mesin-mesin atau pesawat mekanik nilainya sebesar US$ 27,19 miliar atau 17,12% dari total impor.
2. Mesin dan peralatan listrik nilainya sebesar US$ 21,44 miliar atau 13,50% dari total impor.
3. Besi dan baja -nilainya sebesar US$ 10,24 miliar atau 6,45% dari total impor.
4. Plastik dan barang dari plastik nilainya US$ 9,21 miliar atau 5,80% dari total impor.
5. Kendaraan dan bagiannya nilainya sebesar US$ 8,06 miliar atau 5,08% dari total impor.
6. Bahan kimia organik nilainya sebesar US$ 6,92 miliar atau 4,36% dari total impor.
7. Benda-benda dari besi dan baja nilainya sebesar US$ 3,88 miliar atau 2,45% dari total impor.
8. Serealia nilainya sebesar US$ 3,79 miliar atau 2,39% dari total impor.
9. Ampas atau sisa industri makanan nilainya sebesar US$ 3,05 miliar atau 1,93% dari total impor.
10. Perangkat optik nilainya sebesar US$ 2,88 miliar atau 1,82% dari total impor.
Sumber: detik.com