Tuesday , March 19 2024
Beranda / Berita / Sore Nanti Akan Terjadi Fenomena Aphelion, Apa itu?
Bumi pada posisi aphelion pada sabtu sore ini. (Foto:Dok. LAPAN)

Sore Nanti Akan Terjadi Fenomena Aphelion, Apa itu?

Sore hari nanti, Bumi akan mengalami fenomena Aphelion. Yaitu, saat Bumi berada dalam posisi titik terjauhnya dengan Matahari.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena terjadi karena orbit Bumi untuk mengelilingi Matahari tidak lingkaran sempurna. Tapi, berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Dengan bentuk lonjong, setiap tahunnya Bumi mengalami fase berada di titik terdekat dan terjauh dari Matahari. Biasanya, jarak terdekat akan terjadi pada bulan Januari dan terjauh pada Juli. Pada tahun ini, fenomena Aphelion terjadi di 4 Juli.

Terjadi di sore hari

“Aphelion tahun ini terjadi pada tanggal 4 Juli 2020 pukul 18.34 WIB pada jarak 152.095.295 km,” tulis pihak LAPAN, dikutip VIVA Tekno dari akun Instagram resminya, Sabtu, 4 Juli 2020.

Pihak LAPAN menuliskan, tidak akan ada dampak signifikan pada Bumi saat mengalami fenomena Aphelion nanti. Saat ini hingga Agustus, memang terjadi suhu dingin saat pagi hari. Namun menurut LAPAN, hal tersebut merupakan biasa terjadi saat musim kemarau, karena posisi Matahari berada di belahan Utara.

“Secara umum, tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi. Suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus, merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau, mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara,” tulis pihak LAPAN.

Posisi Matahari ini juga akan berdampak ke Indonesia, yaitu penurunan suhu. Khususnya wilayah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang berada di bagian selatan khatulistiwa. Selain itu, penampakan Matahari akan terlihat lebih kecil dibandingkan rata-rata biasanya. Yaitu berkurang sekitar 1,68 persen.

 

View this post on Instagram

 

Aphelion merupakan fenomena di mana posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari. Hal ini dikarenakan orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60. Sehingga, setiap tahunnya Bumi berada pada jarak terdekat dengan Matahari (yang disebut perihelion) yang terjadi setiap Januari, dan berada pada jarak terjauh dari Matahari (yang disebut sebagai aphelion) yang terjadi setiap bulan Juli. Aphelion tahun ini terjadi pada tanggal 4 Juli 2020 pukul 18.34 WIB pada jarak 152.095.295 km. Dampaknya ke Bumi Secara umum, tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi. Suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau Mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara. Dampaknya adalah efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa, yang saat ini sedang terjadi. Selain itu, diameter tampak Matahari akan terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-ratanya yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68%. #bumi #aphelion #antariksa #LAPAN_RI #indonesia

A post shared by LAPAN (@lapan_ri) on

Sumber: viva.co.id

Baca Juga

deras.co.id

Cadangan Batubara Di Indonesia Bisa Digunakan Hingga 500 Tahun Lagi

DERAS.CO.ID – Jakarta – Indonesian Mining Association (IMA) menyatakan cadangan batubara nasional mencapai 35 miliar …