Parapat, Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi Kamis (13 Mei 2021) lalu di Parapat, menggugah PT Inalum (Persero) untuk segera bertindak cepat.
Kepala Departemen CSR & PKBL PT Inalum, Ismail Midi menjelaskan bahwa beberapa saat setelah bencana terjadi, Inalum secara intensif dan estafet terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Simalungun untuk persiapan bantuan yang tepat sasaran.
“Inalum terus melakukan monitor kondisi di lapangan hingga saat ini, dan perusahaan plat merah tersebut berinisiatif untuk membantu dan mendistribusikan bantuan kepada para korban secepatnya sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan,” kata Ismail Midi kepada wartawan Senin (17/5/2021).
Berdasarkan hasil koordinasi dengan BPBD Simalungun, Inalum telah menyerahkan bantuan secara bertahap, dimulai dengan 200 paket sembako dan yang akan disusul kemudian dengan bantuan perbaikan rumah yang rusak berat.
“Itu berdasarkan hasil evaluasi dari pemerintah kecamatan setempat serta kemampuan perusahaan untuk dapat membantu meringankan beban para korban bencana yang terdampak,” tambah Ismail menjelaskan.
Deputy Sekretaris Perusahaan Inalum, Mahyaruddin Ende juga menjelaskan bahwa Inalum merasa prihatin atas kejadian bencana di Parapat yang
kemungkinan disebabkan oleh penurunan kualitas lingkungan dan hutan di sekitar danau Toba.
Oleh karena itu, Inalum akan tetap memberikan perhatian yang lebih untuk membantu menjaga kelestarian lingkungan melalui program penghijauan di sekitar Danau Toba.
“Sejak tahun 2015 hingga 2020, perusahaan sudah melakukan program penghijauan sekitar 750 hektar lahan di 7 Kabupaten sekitar danau Toba,” kata Mahyaruddin yang dihubungi terpisah Selasa (18/5/2021).
Sementara Kepala Departemen Administrasi PLTA PT Inalum (Persero) Ari Bowo Soekotjo mengatakan pihaknya akan melanjutkan penanaman pohon di 250 hektare lahan sekitaran Danau Toba pada 2021 ini.
“Ya tahun ini PT Inalum akan melanjutkan program penanaman pohon sebanyak 250 Hektare lagi. Kita juga akan membuat sumur resapan dan biopori, budidaya tanaman endemik, pengerukan embung, dan lain-lain guna menjaga kelestarian alam Danau Toba,” terang Ari Bowo.
Selain itu Inalum juga melakukan program TMC yang dilaksanakan bekerjasama dengan BPPT sebagai salah satu upaya untuk menjaga tinggi muka air Danau Toba.
TMC atau Teknologi Modifikasi Cuaca itu telah dilakukan melalui persiapan yang akurat dan pelaksanaan yang terarah dan terukur berdasarkan kajian ilmiah pada titik lokasi yang telah ditetapkan.
Monitoring secara berkelanjutan dari hari ke hari dalam rentang pelaksanaan TMC sejak 01 April sd 29 April 2021 lalu juga terus dilakukan. Akhirnya keberhasilan TMC dapat langsung diobservasi dalam hitungan jam setelah pelaksanaan proses modifikasi.
“PT Inalum sebagai badan usaha milik negara satu-satunya yang bergerak di bidang Industri Peleburan Aluminium di Indonesia, akan terus berkomitmen untuk mendukung pelestarian alam dan lingkungan di kawasan Danau Toba yang telah ditetapkan menjadi Destinasi Wisata Super Prioritas kebanggaan masyarakat Sumatera Utara,” pungkas Ari Bowo.