Ustadz Armansyah
Kasus pesugihan yang viral baru-baru ini di salah satu daerah di Sulawesi, dimana ada anak kecil harus mengalami trauma batin serta penganiayaan fisik karena matanya dicongkel oleh kedua orang tuanya serta neneknya sendiri hanya karena diduga mengikuti sebuah ritual sesat yang kuat diduga melibatkan unsur jin.
Sebelumnya kakak dari sang anak kecil ini bahkan dikabarkan meninggal akibat perlakuan keji orang tuanya tersebut.
Believe it or not, kejadian ini nyata dan faktanya kejadian serupa sebetulnya sering terjadi di sejumlah daerah bahkan juga di luar negeri.
Dulu kita berpikir dengan semakin majunya peradaban akibat perkembangan teknologi maka pola pokir masyarakatpun akan ikut mengalami evolusi, ternyata semakin kesini akal sehat semakin terguras.
Ritual klenik yang penuh dengan muslihat jin ternyata tetap digemari hanya untuk mendapatkan kekayaan dan tega mengorbankan anak sendiri.
Na’udzubillahi mindzalik, hukum mati saja keluarga yang terlibat itu berlakukan qishos untuk nyawa yang sudah hilang agar pelaku lain yang berencana melakukan hal yang sama mendapat efek jera secara psikologis.
Bersekutu dengan jin, dosa syirik sudah pasti, dosa membunuh, dosa menganiayah dan lain-lain juga sudah menunggunya, keluarga hilang, badan terbuang ke dalam penjara.
Jadi letak bahagianya dimana pesugihan itu ?
Yuk jangan jauh-jauh dari Allah, susah senang adalah romantikanya hidup, kaya miskin merupakan ketetapan yang sejalan dengan ikhtiar.
Gak usah neko-neko harta tak dibawa mati, hiduplah dengan rasa syukur atas apa yang kita peroleh dari Allah.
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”. (QS: Al-Jin[72]:6)