Friday , March 29 2024
Beranda / Featured / 19 Pegawai KPK WA-Telegram Diretas Jelang Dipecat, Novel: Makin Jelas Pihak Terlibat Agenda Jahat ini

19 Pegawai KPK WA-Telegram Diretas Jelang Dipecat, Novel: Makin Jelas Pihak Terlibat Agenda Jahat ini

DERAS.CO.ID – 19 orang dari 56 pegawai nonaktif Komisi Pemberantan Korupsi (KPK) yang diduga mengalami peretasan. Para pegawai yang akan didepak dari KPK pada 30 September itu, mengalami pembajakan di aplikasi pesan seperti WhatsApp, Telegram dan email.

Hal itu diungkapkan Novel Baswedan, penyidik nonaktif KPK lewat akun Twitter miliknya, @nazaqistsha

“Semakin jelas pihak-pihak yang terlibat untuk agenda jahat ini”, sambung Novel dalam postingan tersebut

Berdasarkan data yang diunggahnya akun Telegram milik 9 pegawai nonaktif KPK dibajak, kemudian 8 orang diretas WhatsApp, sementara satu orang lainnya dibajak akun email-nya. Peristiwa peretasan itu berlangsung pada Senin (27/9/2021) kemarin dan dua di antaranya terjadi pada hari ini Selasa (28/9/2021).

Sebelumya Penyidik nonaktif KPK Ronald Paul Sinyal mengungkapkan ada dugaan upaya peretasan yang menimpa rekannya sesama pegawai KPK yang akan dipecat.

“Diambil nomornya sama orang yang enggak dikenal”, ujar penyidik  Ronald Paul Sinyal di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021).

Dia mengatakan peretasan menimpa sekitar 8 pegawai nonaktif KPK. Adapun mereka Christie Afriani, A. Damanik, Rieswin Rachwell, Harun Al Rasyid, Waldi Gagantika (WG), Qurotul Aini (QA), Tri Artining Putri, dan Nita Adi Pangestuti.

Kata Ronald peretasan itu dilakukan terhadap aplikasi WhatsApp dan Telegram para pegawai nonaktif. Peristiwa itu terjadi saat mereka menggelar aksi ‘Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi’. Sekaligus bersamaan dengan selesainya aksi unjuk rasa yang digelar ratusan massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di dekat Gedung Merah Putih KPK.

“Peretasan terjadi dalam rentang waktu yang bersamaan saat mereka mengikuti agenda kantor darurat pemberantasan korupsi atau sesaat setelah mahasiswa selesai melaksanakan aksi demonstrasi”, jelas Ronald.

Christie salah satu pegawai KPK nonaktif yang mengalami peretasan, menduga upaya itu bentuk intimidasi terhadap perjuangan mereka yang tetap melawan atas pemecatan terhadap mereka.

“Mungkin intensi mereka untuk mengintimidasi kami”, kata Christie saat dihubungi suara.com pada Selasa (28/9/2021).

Ia mengaku tidak tahu alasan pelaku melakukan peretasan, padahal dirinya dan Novel Baswedan Cs hanya tinggal dua hari lagi disingkirkan dari lemabga antirasuah. “Kami sudah tinggal dua hari jadi pegawai KPK, jadi kurang paham juga manfaatnya (peretasan) apa”, ujarnya.

Peretasan yang dialami kata christie terjadi pada Senin (27/9/2021) sekitar pukul 16.30 wib, tepat saat mereka membuka posko kantor darurat pemberantasan korupsi di depan kantor dewas KPK kuningan Jakarta Selatan.

Terhitung tinggal tiga hari lagi 56 pegawai KPK yang tidak lolos TWK akan didepak pada 30 September 2021. Mereka disebut akan dipecat secara hormat dari lembaga antikorupsi.

Sumber : suara

 

Baca Juga

deras.co.id

Satnarkoba Polres Sergai Ringkus Seorang Residivis Terduga Pengedar Sabu Di Silinda

DERAS.CO.ID – Sergai – Tim Opsnal Satnarkoba Polres Serdangbedagai (Sergai) berhasil meringkus seorang residivis berinisial …