DERAS.CO.ID – Kehidupan yang diberikan Allah kepada manusia selama masih ada di dunia ternyata merupakan anugerah terbesar yang jarang disyukuri. Nafas yang masih diberikan, nikmat hidup dan sehat juga menjadi hal yang lupa bahwa semua itu adalah pemberian.
Barulah manusia sadar akan begitu besarnya nikmat kehidupan setelah itu semua pergi apalagi saat kematian sudah datang menghampiri, ibarat pepatah mengatakan penyesalan selalu datang belakangan. Demikian juga dengan manusia di alam kubur nanti banyak yang menyesal karena waktu hidup di dunia disia-siakan.
Adapun 7 Penyesalan Manusia Setelah Kematian
1. Betapa sekiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun. [18:42]
() وَاُحِيْطَ بِثَمَرِهٖ فَاَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلٰى مَآ اَنْفَقَ فِيْهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَا وَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُشْرِكْ بِرَبِّيْٓ اَحَدًا
Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur roboh bersama penyangganya (para-para) lalu dia berkata, “Betapa sekiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun“, (QS: Al-Kahf[18]: 42).
2. Wahai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul. [33:66]
() يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوْهُهُمْ فِى النَّارِ يَقُوْلُوْنَ يٰلَيْتَنَآ اَطَعْنَا اللّٰهَ وَاَطَعْنَا الرَّسُوْلَا۠
Pada hari (ketika) wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, “Wahai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”, (QS: Al-Ahzab[33]: 66).
3. Wahai, celaka aku sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sungguh dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Al-Qur’an) ketika (Al-Qur’an) itu telah datang kepadaku. [25: 28-29]
() يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلا () لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاۤءَنِيْۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا
“Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Al-Qur’an) ketika (Al-Qur’an) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia“, (QS: Al-Furqan[25]: 28-29).
4. Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah. [78:40]
() اِنَّآ اَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا ەۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا ࣖ
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah”, (QS: An-Naba'[78]: 40).
5. Alangkah baiknya jika kitabku (catatan amal ini) tidak diberikan kepadaku. Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku. Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku. Kekuasaanku telah hilang dariku. [69: 25-29]
() وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِشِمَالِهٖ ەۙ فَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُوْتَ كِتٰبِيَهْۚ () وَلَمْ اَدْرِ مَا حِسَابِيَهْۚ () يٰلَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَۚ () مَآ اَغْنٰى عَنِّيْ مَالِيَهْۚ () هَلَكَ عَنِّيْ سُلْطٰنِيَهْۚ
Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku. Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku. Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku. Kekuasaanku telah hilang dariku“, (QS: Al-Haqqah[69]: 25-29).
6. Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman. [6:27]
() وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ وُقِفُوْا عَلَى النَّارِ فَقَالُوْا يٰلَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِاٰيٰتِ رَبِّنَا وَنَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
Dan seandainya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata, “Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat–ayat Tuhan kami, serta menjadi orang–orang yang beriman”, (QS: Al-An’am[6]: 27).
7. Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqor ? mereka menjawab dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan sholat, dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin, bahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan yang batil), bersama orang-orang yang membicarakannya , dan kami mendustakan hari pembalasan. [74:42-46]
() مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ () قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ () وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَۙ () وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَاۤىِٕضِيْنَۙ () وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِۙ
”Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?” Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat, dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin, bahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan yang batil), bersama orang-orang yang membicarakannya, dan kami mendustakan hari pembalasan, (QS: Al-Muddassir[74]: 42-46).
(*)