DERAS.CO.ID – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta aparat kepolisian menyikapi aksi demonstrasi mahasiswa depan kompleks parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat dengan bijak.
Ia mengatakan aparat kepolisian harus mengawal aksi yang bakal menyampaikan tuntutan penolakan terhadap wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan itu secara humanis.
Politikus NasDem itu pun mengingatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa demonstrasi merupakan kegiatan yang sah dilakukan karena bagian dari demokrasi.
“Seperti yang kita tahu bahwa hari ini akan ada aksi demo dari mahasiswa. Tentu hal ini sah-sah saja sebagai bagian dari demokrasi. Namun selain itu, sejalan dengan Pak Sigit, saya ingin mengingatkan aparat kepolisian agar menjalankan tugasnya dalam memastikan jalannya aksi dengan baik, tertib dan lancar”, kata Sahroni Senin, (11/4/2022).
Ia mendukung pernyataan Listyo yang meminta jajaran kepolisian agar tidak arogan dalam mengawal demonstrasi mahasiswa. Sahroni memandang, pendekatan humanis sangat dibutuhkan untuk mencegah gesekan di lapangan terjadi serta menciptakan aksi yang damai.
“Menurut saya hal ini juga bagian dari menjunjung tinggi nilai demokrasi dari kepolisian Indonesia”, tutur politikus NasDem itu.
Senada, anggota Komisi III DPR lainnya, Taufik Basari, menegaskan demonstrasi merupakan bagian dari demokrasi. Menurutnya, setiap individu atau kelompok masyarakat bole menyuarakan aspirasi untuk meminta perhatian masyarakat dan pemegang kekuasaan.
Ia meminta, semua pihak memandang demonstrasi sebagai suatu pengingat bahwa kekuasaan itu adalah amanah yang harus dijalankan dengan nilai-nilai luhur, bukan sebuah ancaman.
“Kita hidup di alam demokrasi di mana perbedaan pendapat adalah denyut nadinya”, kata pemilik sapaan akrab Tobas itu.
Ia melanjutkan, tuntutan yang bakal disampaikan dalam unjuk rasa hari ini penting untuk didengarkan karena terkait keresahan publik wacana penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, hingga kenaikan harga bahan pokok seperti minyak goreng dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Politikus NasDem itu pun mengajak agar pemerintah dan DPR mengambil sikap positif dan bijak atas tuntutan tersebut dan tidak malah bereaksi negatif.
“Mari kita sudahi wacana penundaan pemilu dan masa jabatan tiga periode. Saya juga mengajak pemerintah dan DPR bersama-sama memikirkan cara untuk mengendalikan harga bahan pokok agar tidak menyulitkan masyarakat”, ucap Ketua Fraksi NasDem MPR itu.
Pangdam Jaya Imbau Peserta Demo 11 April Tak Anarkis
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto mengimbau kepada para mahasiswa yang ikut dalam aksi demo 11 April untuk tak bertindak anarkis.
Ini disampaikan Untung usai apel gelar pasukan pengamanan bersama jajaran Polda Metro Jaya di kawasan Monas.
“Kita mengharapkan para peserta unras dalam menyampaikan aspirasinya dengan tertib dan damai, tidak melakukan tindakan-tindakan yang anarkis, sehingga petugas pengamanan tidak perlu melakukan tindakan tegas”, kata Untung.
Dalam pengamanan aksi demo ini, kata Untung, Kodam Jaya dan jajarannya melapis dengan menerjunkan sebanyak 1.330 personel yang akan membantu pihak kepolisian.
Senada dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Untung juga menegaskan kepada jajarannya untuk tak menggunakan senjata api dalam tugas pengamanan demo hari ini. Untung bahkan memerintahkan Komandan Satuan untuk mengecek dan memastikan tak ada anggotanya yang membawa senjata api.
“Seluruh personel yang melaksanakan pengamanan demo tidak ada yang menggunakan senjata api ataupun senjata tajam”, tuturnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta seluruh personel untuk menganggap mahasiswa seperti anaknya sendiri saat melakukan tugas pengamanan aksi.
Setiap personel, kata Fadil, juga tidak boleh melakukan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal kepada para pedemo
“Awasi dan amati prilaku pedemo yang memicu terjadinya tindakan anarkis untuk diambil langkah-langkah penegakan hukum yang terukur dan terkendali”, ujarnya.
(cnn)