Friday , March 29 2024
Beranda / Featured / HUT RI 77 Rupiah Pun Ikut Melemah Diprediksi Fluktuatif Rp14.750 – Rp14.820

HUT RI 77 Rupiah Pun Ikut Melemah Diprediksi Fluktuatif Rp14.750 – Rp14.820

DERAS.CO.ID – Nilai tukar rupiah berisiko tertekan dolar AS pada perdagangan Kamis, 18 Agustus 2022, setelah risalah The Fed yang masih memantau perkembangan inflasi untuk menentukan kebijakan moneter.

Ketua The Fed Jerome Powell pada konferensi pers setelah pertemuan mengatakan The Fed dapat beralih ke kenaikan suku bunga yang lebih kecil ke depan. Meski begitu, dia tetap membuka opsi untuk kenaikan suku bunga acuan yang lebih besar pada pertemuan berikutnya di bulan September, tergantung pada data ekonomi yang akan dirilis sebelum pertemuan.

“Untuk perdagangan Kamis, 18 Agustus 2022, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.750 – Rp14.820”, kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya.

Pada Selasa, 16 Agustus 2022, rupiah ditutup melemah 26,5 poin atau 0,18 persen ke Rp14.768 per dolar AS. Sedangkan, indeks dolar AS terpantau naik tipis 0,03 persen ke 106,58.

Ibrahim menjelaskan, pergerakan rupiah hari itu dipengaruhi oleh sentimen pembacaan nota keuangan. Indonesia merupakan negara dengan resiko resesi yang kecil bila dibandingkan dengan negara lain sangat jauh.

Jika dibandingkan dengan rata-rata negara Amerika dan Eropa, yang mencapai 40 hingga 55 persen, ataupun negara Asia Pasifik pada rentang antara 20 hingga 25 persen. Dengan rendahnya ancaman resesi, pemerintah tidak boleh lalai, karena masih ada inflasi yang menjadi momok bagi perekonomian nasional saat ini.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bahwa per Juli 2022, laju inflasi Indonesia berada di level 4,94 persen, dan pada bulan Agustus diprediksi akan meningkat pada kisaran 5 hingga 6 persen. Pada September 2022, Indonesia diprediksi akan menghadapi hiperinflasi dengan angka inflasi pada kisaran 10 sampai 12 persen, yang disebabkan oleh laju kenaikan harga pangan dan energi yang semakin membebani masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan defisit anggaran harus kurang dari 3 persen pada tahun 2023 mendatang, sehingga menjadikan tantangan utama karena pemulihan saat ini sedang mengalami kondisi yang tidak menentu. Selain itu, peningkatan utang yang tinggi juga menjadikan beban pada negara.

Sementara, dari luar negeri dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya di Selasa, karena penurunan suku bunga yang mengejutkan oleh bank sentral serta data produksi industri Cina yang secara signifikan lebih lemah dari perkiraan menimbulkan kekhawatiran atas lesunya permintaan memicu kekhawatiran resesi.

Tawaran keamanan global didorong oleh serangkaian indikator ekonomi dunia yang lemah.Pada hari Senin, data menunjukkan kepercayaan pembangun rumah keluarga tunggal AS dan aktivitas pabrik negara bagian New York turun pada Agustus ke level terendah sejak dekat awal pandemi Covid-19. [tempo]

(*)

Baca Juga

deras.co.id

Satnarkoba Polres Sergai Ringkus Seorang Residivis Terduga Pengedar Sabu Di Silinda

DERAS.CO.ID – Sergai – Tim Opsnal Satnarkoba Polres Serdangbedagai (Sergai) berhasil meringkus seorang residivis berinisial …