DERAS.CO.ID – AS – Amerika Serikat (AS) akhirnya menembak jatuh balon yang diduga mata-mata China yang terbang di wilayah AS.
Sebelumnya pemerintah AS mengatakan, tidak akan menembak balon tersebut karena khawatir dapat membahayakan warga yang ada di bawah.
Namun akhirnya balon itu ditembak jatuh di lepas pantai Carolina pada Sabtu (4/2). Balon itu ditembak setelah balon melintasi situs militer sensitif di Amerika Utara.
Dikutip dari Al Arabiya, Minggu (5/2), operasi pemungutan puing-puing balon dilakukan di wilayah perairan AS di Samudera Atlantik. Balon itu disebut terbang di atas ketinggian 60.000 kaki dan diperkirakan besarnya tiga kali bus sekolah.
Badan Penerbangan Federal (FAA) dan Patroli Laut bertugas melakukan pembersihan wilayah udara dan air saat balon tersebut jatuh ke laut.
Tayangan televisi menampilkan ledakan kecil, disusul balon yang jatuh ke air.
Pesawat militer AS terlihat terbang di sekitarnya dan kapal-kapal dikerahkan di perairan tersebut untuk operasi pembersihan. Operasi ini bertujuan untuk memungut puing-puing balon yang jatuh ke laut.
Pentagon sebelumnya mengatakan, setiap puing-puing dari balon itu akan sangat penting.
Sebelum operasi berlangsung, FAA menutup sementara wilayah udara di atas garis pantai Carolina, termasuk bandara Charleston dan Pantai Myrtle, South Carolina, dan Wilmington di North Carolina.
FAA mengubah rute lalu lintas udara dari wilayah tersebut dan memperingatkan akan ada penundaan terbang karena adanya pembatasan penerbangan.
Patroli Laut meminta jajarannya segera meninggalkan wilayah tersebut karena operasi militer AS bisa memiliki dampak signifikan.
Insiden balon mata-mata ini menyebabkan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken membatalkan kunjungannya ke China pada Minggu (5/2).
China mengklaim balon tersebut milik warga sipil yang bertujuan untuk penelitian meteorologi, bukan mata-mata.
Balon tersebut terlihat pertama kali di atas Montana, yang merupakan lokasi salah satu dari tiga tempat pengembangan rudal nuklir di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom.
Balon kedua juga ditemukan terbang di atas Amerika Latin.
“Kami sekarang menilai itu balon mata-mata China lainnya,” jelas Sekretaris Pers Pentagon, Brigjen Pat Ryder.
Protes Keras
Kementerian Luar Negeri China (MFA) melayangkan protes keras terhadap Amerika Serikat atas penembakan pesawat sipil nirawak China yang disebut sebagai balon mata-mata.
Pihak China telah memverifikasi situasi itu dan beberapa kali mengomunikasikannya dengan pihak AS, demikian pernyataan tertulis MFA di Beijing, Minggu.
MFA menyampaikan, apa yang disebut oleh AS sebagai balon mata-mata itu adalah pesawat sipil yang tidak disengaja dan di luar dugaan terbang di wilayah udara AS.
“Juru bicara Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa balon tersebut tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat. Meskipun demikian, reaksi AS sangat berlebihan dengan menggunakan kekuatan sehingga melanggar praktik-praktik internasional secara serius,” demikian lanjut MFA, seperti dikutip dari Antara, Minggu (5/2).
MFA akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk melindungi hak dan kepentingan sah pascapenembakan tersebut.
Jet tempur militer AS telah menembak jatuh balon mata-mata tersebut di atas perairan Samudra Atlantik pada Sabtu (4/2) atas persetujuan Presiden AS Joe Biden.
Pihak China pada Sabtu mengeluarkan pernyataan bahwa pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara AS itu adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama terkait dengan meteorologi.
Sumber: hariansib.com