Friday , March 29 2024
Beranda / Featured / Dosa Musyrik Dalam Islam, Pahami Dalil-Dalilnya
deras.co.id

Dosa Musyrik Dalam Islam, Pahami Dalil-Dalilnya

DERAS.CO.ID – Jakarta Musyrik tindakan mempersekutukan Allah. Musyrik dianggap sebagai salah satu dosa terbesar dalam Islam. Musyrik adalah dosa yang bertentangan dengan keyakinan mendasar pada keesaan Tuhan (tauhid), yang merupakan landasan iman Islam. Dimana muslim percaya bahwa Tuhan adalah satu-satunya yang layak disembah, dan menyekutukan-Nya adalah dosa besar yang dapat menyebabkan hukuman abadi di akhirat.

Contoh Musyrik dalam Islam termasuk tindakan menyembah berhala atau patung, mencari pertolongan atau perlindungan dari makhluk selain Tuhan, dan percaya pada takhayul atau kekuatan gaib yang dikaitkan dengan orang atau benda. Islam menekankan pentingnya monoteisme dan umat Islam diajarkan untuk menyembah Tuhan saja dan menghindari menyekutukan-Nya.

Al-Qur’an memuat beberapa ayat yang mengutuk Musyrik dan menekankan pentingnya tauhid. Umat Islam dianjurkan untuk mempelajari dan merenungkan ayat-ayat ini untuk memperkuat iman mereka dan menghindari segala bentuk Musyrik dalam keyakinan dan tindakan mereka. Jadi Musyrik adalah dosa yang dianggap umat Islam sangat serius dan penting untuk dihindari.

Lebih lengkapnya tentang dosa Musyrik, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (2/3/2023). Pengertian dosa Musyrik, beserta dengan bentuk, contoh dan juga dalil-dalilnya.

Apa Itu Musyrik?

Musyrik adalah istilah Arab yang mengacu pada orang yang mempersekutukan Tuhan atau menyembah sesuatu selain Tuhan, yang dianggap sebagai dosa besar dalam Islam. Konsep ini juga hadir dalam agama monoteistik lainnya seperti Yudaisme dan Kristen, yang dikenal sebagai penyembahan berhala.

Dalam Islam, tindakan mempersekutukan Tuhan dikenal sebagai “syirik” dan dianggap sebagai salah satu dosa yang paling serius, karena bertentangan dengan keyakinan dasar akan keesaan Tuhan (tauhid). Muslim percaya bahwa Tuhan adalah satu-satunya yang layak disembah dan menyekutukan-Nya adalah dosa besar yang dapat menyebabkan hukuman abadi di akhirat.

Dosa lain dalam Islam termasuk berbohong, mencuri, menipu, memfitnah, perzinahan, dan pembunuhan, antara lain. Dosa-dosa ini dianggap sebagai dosa besar dan juga diyakini memiliki konsekuensi serius di akhirat. Namun, dosa Musyrik dianggap sebagai dosa terbesar dalam Islam dan tidak dapat diampuni kecuali seseorang dengan tulus bertobat dan kembali menyembah Tuhan saja.

Ayat Tentang Musyrik

Dalam Al Quran, ada beberapa ayat yang mengutuk syirik dan memperingatkan konsekuensinya. Berikut ini adalah beberapa ayat dalam Al Quran yang berbicara tentang syirik atau musyrik.

Surat Al-Ma’idah Ayat 72

لَقَدْ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْمَسِيحُ ٱبْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ ٱلْمَسِيحُ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

Artinya: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Almasih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

 

Surat An-Nisa Ayat 116

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.

 

Surat Al-An’am Ayat 22

وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوٓا۟ أَيْنَ شُرَكَآؤُكُمُ ٱلَّذِينَ كُنتُمْ تَزْعُمُونَ

Artinya: Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: “Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) Kami?”.

 

Surat Al-Baqarah Ayat 165

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ ٱللَّهِ ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ إِذْ يَرَوْنَ ٱلْعَذَابَ أَنَّ ٱلْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعَذَابِ

Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

 

Surat An-Nisa Ayat 48

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.

Ayat ini menyoroti keseriusan syirik dan menekankan bahwa itu adalah dosa yang tidak diampuni Allah kecuali seseorang dengan tulus bertobat dan kembali menyembah Dia saja. Ditegaskan pula bahwa menyekutukan Allah adalah dosa yang dibuat-buat, artinya dosa yang diciptakan oleh manusia, bukan dosa yang melekat pada fitrah manusia.

Ada beberapa ayat lain dalam Al Quran yang mengutuk syirik dan menekankan pentingnya monoteisme dalam Islam. Umat Islam dianjurkan untuk mempelajari dan merenungkan ayat-ayat ini untuk memperkuat iman mereka dan menghindari segala bentuk syirik dalam keyakinan dan tindakan mereka.

Bentuk Musyrik

Seperti disebutkan sebelumnya, musyrik mengacu pada orang yang mempersekutukan Tuhan atau menyembah sesuatu selain Tuhan. Dalam Islam, ada berbagai bentuk syirik yang dianggap sebagai dosa besar. Ini termasuk:

1. Syirik al-Akbar (Syirik besar): Ini adalah tindakan mempersekutukan Tuhan dalam ketuhanan, ketuhanan, dan sifat-sifat-Nya. Ini adalah bentuk syirik yang paling serius dan tidak dapat dimaafkan kecuali seseorang dengan tulus bertaubat sebelum meninggal.

2. Syirik al-Asghar (Syirik kecil): Ini adalah tindakan pamer dalam ibadah atau melakukan tindakan ibadah untuk mendapatkan pengakuan atau pujian duniawi, bukan demi menyenangkan Tuhan. Meskipun ini adalah bentuk syirik yang lebih kecil, namun tetap dianggap sebagai dosa dan dapat mengurangi pahala perbuatan baik.

3. Syirik al-Khafi (Syirik tersembunyi): Ini adalah tindakan memiliki niat atau keyakinan tersembunyi yang bertentangan dengan keyakinan dasar Islam. Contohnya dapat mencakup mencari bantuan atau perlindungan dari makhluk selain Tuhan, percaya pada takhayul, atau menghubungkan kekuatan supernatural dengan orang atau benda.

Penting untuk dicatat bahwa syirik dianggap sebagai dosa besar dalam Islam, dan sangat penting bagi umat Islam untuk memahami dan menghindari segala bentuknya. Islam menekankan pentingnya monoteisme, dan umat Islam diajarkan untuk menyembah Tuhan saja dan menghindari menyekutukan-Nya.

Contoh Musyrik

Contoh syirik atau musyrik dalam Islam adalah perbuatan menyembah berhala atau patung. Di Arab pra-Islam, merupakan praktik umum untuk menyembah berhala yang terbuat dari kayu, batu, atau bahan lainnya. Orang-orang percaya bahwa berhala-berhala ini memiliki kekuatan gaib dan dapat membawa keberuntungan, kesehatan, atau kemakmuran bagi mereka.

Islam sangat mengutuk penyembahan berhala atau apapun selain Tuhan. Umat Islam percaya bahwa Allah adalah satu-satunya yang berhak disembah dan menyekutukan-Nya adalah dosa besar. Dalam Islam, tindakan menyembah berhala dianggap syirik al-akbar, bentuk syirik yang paling serius.

Contoh lain syirik dalam Islam adalah mencari pertolongan atau perlindungan dari makhluk atau benda lain, seperti mencari pertolongan dari orang suci yang telah meninggal, roh halus, atau bahkan astrologi. Islam mengajarkan bahwa hanya Tuhan yang memiliki kekuatan untuk membantu atau melindungi, dan mencari bantuan atau perlindungan dari siapa pun atau apa pun dianggap sebagai bentuk syirik.

Penting untuk dicatat bahwa syirik dapat mengambil bentuk yang berbeda dan dapat bermanifestasi dalam cara yang berbeda. Namun, Islam menekankan pentingnya tauhid dan ibadah kepada Allah saja, dan umat Islam didorong untuk menghindari segala bentuk syirik dalam keyakinan dan tindakan mereka.

 

Sumber: liputan6.com

Baca Juga

deras.co.id

Satnarkoba Polres Sergai Ringkus Seorang Residivis Terduga Pengedar Sabu Di Silinda

DERAS.CO.ID – Sergai – Tim Opsnal Satnarkoba Polres Serdangbedagai (Sergai) berhasil meringkus seorang residivis berinisial …