DERAS.CO.ID – Medan – Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menyalurkan jagung sebanyak 8.220 ton untuk peternak di 5 kabupaten/kota di provinsi ini yakni Binjai, Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Simalungun.
“Penyaluran ini bagian dari pelaksanaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang saat ini harga jagung di pasaran antara Rp 7.300 hingga Rp 8.000 per kg,” ujar Pimpinan Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu saat penyerahan jagung secara simbolis kepada para peternak di Gudang Bulog Mabar Kayu Putih Medan, Senin (29/1).
Disebutnya, jagung yang disalurkan ini sesuai dengan pagu yang diberikan Pemerintah Pusat yang semula diajukan Dinas Peternakan dan Asosiasi Peternakan di provinsi ini.
Untuk Sumatera Utara sebutnya, pada tahap pertama ini mendapatkan 8.820 ton jagung impor asal Argentina dan Brazil. Pendistribusiannya akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan akan rampung pada Februari mendatang.
Diakuinya, program ini tidak semua wilayah mendapatkannya. Untuk Sumatera, selain Provinsi Sumatera Utara juga Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, dan Sumatera Barat. Sedangkan untuk Sumut, penyalurannya hanya di lima kabupaten/kota.
Ia juga merinci, dari 8.220 ton jagung ini, untuk tahap pertama didistribusikan sebanyak 440 ton, masing-masing merata kepada 21 peternak.
“Jadi dibagikan merata masing-masing 20 ton untuk setiap peternak,” ujar Arif.
Dari 8.220 ton pagu dari pusat itu, baru 440 ton yang masuk. Pada bulan Februari ini akan disalurkan seluruhnya. Kemudian dari Lampung masuk satu kapal sebanyak 4.200 ton sekali angkut, akan dibagi sesuai pagunya masing-masing.
Ia menyebutkan, pemerintah mengambil langkah SPHP jagung untuk para peternak. Karena sentra produksi jagung seperti di Jawa, Sulawesi dan NTB terganggu akibat pengaruh elnino.
Sedangkan Elnino di Sumut juga berdampak, cuaca sempat panas namun tidak lama kemudian turun hujan.
Menurut Arif, jagung yang disalurkan kepada peternak ini tidak gratis. Mudah-mudahan dengan ada bantuan ini harga ayam dan telur bisa lebih murah di pasaran. Jadi di sini harga jagung dihargai Rp 5.000 per kg.
Disebutkan, bantuan penyaluran tersebut juga sekaligus untuk menjaga Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung dan bahan pokok lainnya, terutama menjelang bulan puasa dan lebaran.
Sementara Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional (PPN) yang juga Ketua Asosiasi Perhimpunan Peternak Petelur Sumatera Utara (P3SU), Fadhillah Boy mengatakan, harga jagung sejak lima bulan terakhir merangkak naik.
Hal tersebut akan mengancam dan dikhawatirkan akan berimbas pada langkanya ayam dan telur di pasaran. Sehingga asosiasi peternak mengajukan permohonan ke pemerintah pusat untuk menyikapi keluhan ini.
Ia berharap setelah progran SPHP tahap pertama ini, terealisasi, ada lagi tahap kedua yang diajukan sebanyak 3000 ton.
Sumber: hariansib.com