Monday , September 16 2024
Beranda / Berita / Jusuf Hamka Resmi Mundur dari Golkar, Politik Itu Keras dan Kasar

Jusuf Hamka Resmi Mundur dari Golkar, Politik Itu Keras dan Kasar

Deras.co.id – Pebisnis Jusuf Hamka alias Babah Alun menyerahkan surat pengunduran diri dari keanggotaan Partai Golkar. Surat itu dia sampaikan secara langsung kepada staf Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.

Pria berjulukan ‘Bos Jalan Tol’ itu mengatakan surat pengunduran itu dia buat usai mendengar kabar Airlangga Hartarto mundur dari jabatan ketua umum Partai Golkar. Surat itu ditulis tangan dalam secarik kertas dan ditulis di Bandung.

“Surat yang sederhana. Saya buat di Bandung,” kata Hamka saat tiba di kantor DPP Partai Golkar pada Senin, 12 Agustus 2024.

Berdasarkan pantauan Tempo, Hamka tiba di DPP Golkar pada pukul 10.00 dan langsung menuju ke lantai atas. Dia turun ke lobi pada pukul 10.45 usai menyerahkan surat pengunduran diri kepada staf Sekjen Golkar atas nama Yuli karena Lodewijk belum tiba.

“Pak Sekjen belum datang, lagi on the way. Tapi saya mau cepat-cepat. Mau ada urusan lain,” ujar Hamka sebelum meninggalkan kantor DPP Partai Golkar. Dia juga mengaku tak mau mengganggu jadwal Lodewijk.

Dalam surat pengunduran diri yang diterima Tempo, Hamka memutuskan untuk keluar secara penuh dari Partai Golkar sejak 11 Agustus 2024. Salinan surat tanda terima pengunduran diri itu juga telah diterima Hamka. Hamka meninggalkan kantor Golkar pada pukul 10.50.

“Sepenuhnya. Saya tidak boleh berpolitik lagi oleh keluarga saya dan oleh guru-guru saya,” tuturnya.

Kendati demikian, Jusuf Hamka juga memastikan tidak ada gejolak di internal Golkar. Termasuk mengenai isu perebutan kursi ketua umum di antara kader-kader partai beringin.

“Bukan perebutan saya pikir, tetapi direbut kalau saya bisa katakan itu direbut. Bukan perebutan kalau menurut saya,” jelasnya.

Namun, Jusuf Hamka tidak membeberkan secara rinci siapa pihak-pihak yang mencoba mendongkel Airlangga dari kursi Ketua Umum Golkar.

Menurut Babah Alun, pihak-pihak yang bisa melengserkan seseorang dari kepemimpinan tentunya sosok kuat dan berkuasa.

“Kalau direbut, yang bisa merebut, itu pasti yang powerful, enggak tahu siapa, saya enggak berani ngomong, belum tahu juga sebenarnya,” pungkasnya.

*

Baca Juga

Srikandi Brimob Competition 2024 Selesai, Berikut Daftar Para Juaranya

Memperingati Hari Jadi Polisi Wanita Ke-76 Tahun 2024, Polwan Korps Brimob Polri telah selesai menggelar …