Monday , March 17 2025
Beranda / Featured / Sejarah Singkat Penanggalan Tahun Hijriyah
Hb Abubakar Assegaf

Sejarah Singkat Penanggalan Tahun Hijriyah

DERAS.CO.ID – Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Makkah ke Madinah jika dihitung dengan penanggalan saat ini jatuhnya pada awal bulan Rabi’ul Awwal dan sampai di Madinah pada 12 Rabi’ul Awwal (pada waktu itu belum ada kalender Islam).

Di zaman Khalifah Amirul Mu’minin Umar bin al-Khattab r.a meminta masukan dari berbagai pihak, karena waktu itu ummat Islam belum mempunyai penanggalan sendiri dan masih menggunakan penanggalan Masehi, termasuk Sayyidina Umar r.a dalam surat menyuratnya dengan berbagai penguasa, maka beliau mengumpulkan para sahabat Rhadiallahu anhum untuk diajak musyawarah membuat kalender sendiri untuk ummat Islam dan dimulai dari mana.

Banyak usulan itu ada yang mengusulkan dimulai dari lahirnya Nabi, ada juga yang mengusulkan dari Bi’tsah atau dilantiknya Nabi menjadi Rasul dan ada juga yang mengusulkan dari wafatnya Nabi SAW. Akhirnya Khalifah Umar r.a memutuskan dari hijrahnya Nabi SAW dan yang menarik adalah alasan beliau “karena hijrahnya Nabi SAW adalah momentum pemisah antara perkara yang haq dan yang bhatil.”

Maka sejak itu ummat Islam punya kalender sendiri yang disebut dengan Hijriyah dinisbatkan pada peristiwa hijrah yang di awali pada bulan Muharram dan penetapan kalender hijriyah ini “min awwaliyyati Umar”  termasuk sebagian dari gagasan pertama Sayyidina Umar r.a.

Adapun misi besar utama Nabi SAW dalam hijrah dari Makkah ke Madinah ada tiga yaitu :

  1. Pembangunan Islamic Center hal ini ditandai dengan pembanguanan Masjid, dan Masjid pertama yang dibangun adalah Masjid Quba lalu Masjid Nabawi sekaligus membangun kediaman Nabi SAW.
  2. Misi kedua adalah iykho artinya mempersaudarakan atau menyatukan antara kaum Muhajirin (yang ikut hijrah) dan kaum Anshar (yang menyambut Nabi di Madinah) hingga terjalin persaudaraan yang kuat antara muslimin Muhajirin dan Anshar.
  3. Setelah dua misi itu terlaksana barulah Nabi jalankan misi terakhir yaitu membangun dan menata pemerintahan yang berasaskan keadilan, kesejahteraan, dan kesetaraan dan seterusnya sesuai way of life yang bersumber dari wahyu Ilahi.

Sumber : Twit Habib@abubakarsegaf

Baca Juga

deras.co.id

Empat Jurnalis di Sumbar Dianiaya Komplotan Mafia BBM dan Tambang Ilegal, Ketum IWO Desak Kapolri Tangkap Pelaku

DERAS.CO.ID – Jakarta – Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) Teuku Yudhistira, mengecam keras tindak …