Karanganyar, Kata kafir itu adalah cara Allah memandang hambaNya dengan kalimat yang paling santun kepada mereka yang belum mendapat petunjuk kepada Allah. “Jadi siapa yang tidak mendapat hidayah maka Allah memanggil mereka dengan sebutan kafir,” ujar Ustadz Fadlan Garmatan, saat mengisi acara Road Show Ukhuwah di Gedung Serbaguna Tawangmangu, Karanganyar, Jawa …
Selengkapnya »Hasil Munas Ulama NU, Said Aqil: Tidak Ada Istilah Kafir, Yang Ada Non Muslim
Banjar, Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, Citangkolo, Banjar, Jawa Barat resmi ditutup. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj menyampaikan rekomendasi komisi-komisi hasil rapat pleno Munas Ulama, salah satunya tidak menyebut kafir kepada nonmuslim. Said Aqil mengatakan istilah kafir tidak dikenal dalam sistem …
Selengkapnya »Sebut GP Anshor Sesat, PBNU Desak Pemerintah Pulangkan Dubes Arab Saudi
Jakarta, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkapkan penyesalannya atas pernyataan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad Al-Suaibi. Melalui akun twitter pribadinya, Dubes Osamah menyebut aksi pembakaran bendera dilakukan oleh organisasi yang menyimpang. Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj menyayangkan pernyataan Dubes Saudi tersebut. Pandangan PBNU Osamah telah melakukan pelanggaran …
Selengkapnya »Pembakar Bendera Tauhid Dihukum 10 Hari, Mantan Ketua KPK: Ini Menghina Agama dan Pancasila
Jakarta, Ketua Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, M. Busyro Muqaddas, menyayangkan putusan hakim Pengadilan Negeri Garut atas terdakwa kasus pembakaran bendera tauhid pada Senin (5/11) kemarin. Hakim hanya memutuskan kurungan penjara selama 10 hari dan denda Rp 2.000. “Itu tidak (tepat), tidak peka,” ujarnya melalui pesan singkat …
Selengkapnya »Aksi Bela Tauhid Jilid II, Ini Tuntutan Ribuan Massa Terhadap Oknum Banser
Ribuan orang dari sejumlah elemen masyarakat akan turun ke jalan untuk menggelar aksi bela tauhid, Jumat hari ini, 2 November 2018. Tujuan aksi ini agar pelaku pembakaran bendera berlafaz tauhid diproses secara adil. Koordinator Bela Islam, Novel Hasan Bamukmin mengatakan pihaknya lewat aksi bela tauhid jilid II ingin menyuarakan agar …
Selengkapnya »Tanpa Notifikasi TKI Akan Dieksekusi, Indonesia Protes Arab Saudi
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Pengurus Pusat Muhammadiyah prihatin dengan tindakan Pemerintah Arab Saudi yang mengeksekusi mati Tuty Tursilawati. Eksekusi dilakukan tanpa adanya notifikasi ke pemerintah Indonesia. “Soal hukuman mati itu dan kami memang pertama-tama prihatian, menyesalkan dengan hukuman mati, eksekusi tanpa pemberitahuan dan tentu Indonesia sudah beberapa kali mengalami …
Selengkapnya »Polisi Tetapkan 2 Orang Pembakar Bendera Tauhid Di Garut Jadi Tersangka
Jakarta, Polisi menetapkan dua tersangka terkait pembakaran bendera tauhid pada Senin (22/10) lalu. Dua orang tersebut, yakni berinisial M dan F, diduga yang melakukan pembakaran. “Iya sudah jadi tersangka,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Umar Surya Fana saat dihubungi Republika.co.id pada Senin (29/10). Keduanya ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Pasal …
Selengkapnya »Aksi Bela Tauhid, Ribuan Massa Kumpul Di Monas Menuju Kantor Menko Polhukam
Ribuan orang akan mengikuti Aksi Bela Tauhid yang digelar di Jakarta hari ini, Jumat, 26 Oktober 2018. Aksi yang akan digelar selepas Salat Jumat, atau sekira pukul 13.00 WIB akan terpusat di sekitaran kawasan Monas, Jakarta Pusat. Sebelumnya, organisasi yang menamakan diri Laskar Pembela Islam (LPI) se-Jabodetabek, mengatakan akan menggelar …
Selengkapnya »Begini Komentar Telak Ustadz Adi Hidayat Terkait Pembakaran Bendera Tauhid
Ustadz Adi Hidayat angkat bicara terkait insiden pembakaran bendera bertuliskan ‘Lailahaillallah Muhammadar Rasulullah’ di Kabupaten Garut saat peringatan Hari Santri Nasional oleh oknum tiga anggota Banser. Hal tersebut diungkapkan Adi seusai pelepasan tujuh pemuda asal Jawa Barat ke Turki dalam program kader ulama di Gedung Sate Kota Bandung, Rabu, 24 …
Selengkapnya »Ketum PBNU: Pendapat Ulama Makruh Tulis Kalimat Toyyibah Di Bendera, Lainnya Haram
Jakarta, Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menjelaskan dasar hukum menulis Alquran dan kalimat toyyibah di berbagai media selain kitab suci. Beberapa ulama beranggapan menulis kalimat toyyibah selain di kitab suci hukumnya makruh, tetapi yang lainnya memandang haram. “Mayoritas ulama dengan empat madzhab itu berpendapat menulis Alquran kalimat toyyibah di bendera, tembok, pakaian, atap rumah itu makruh, …
Selengkapnya »