Friday , February 14 2025
Beranda / Featured / Pengunjung Diusir Dari Lokasi Wisata Sipolha, Dipaksa Bongkar Tenda Camp Pukul 05.00 WIB
deras.co.id
Para pengunjung yang merasakan ketidaknyamanan saat berlibur menikmati objek wisata Sipolha Danau Toba Kabupaten Simalungun, Senin (11/3).

Pengunjung Diusir Dari Lokasi Wisata Sipolha, Dipaksa Bongkar Tenda Camp Pukul 05.00 WIB

DERAS.CO.ID – Simalungun – Kejadian tidak mengenakkan dialami sejumlah pengunjung saat berkemah di Huta Baringin III Kelurahan Sipolha Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun pada saat libur Hari Raya Nyepi, Senin (11/3).

Informasi dihimpun SIB, Selasa (12/3) dari salah satu pengunjung Mardos Siregar saat berlibur di Sipolha mengaku sangat kesal dan kecewa atas perilaku seseorang yang diketahui bermarga Manik.

Kekesalan itu terjadi lantaran disaat sedang berlibur dan kemah di Sipolha, oknum bermarga Manik itu mengusir seluruh pengunjung yang sedang kemah. Bahkan pengusiran itu dilakukan saat matahari belum terbit sekitar pukul 05.00 WIB.

“Kondisi ini sangat menganggu seluruh pengunjung saat berlibur. Apalagi waktunya masih jam istirahat, tetapi kita dipaksa untuk membongkar tenda dan meninggalkan tempat wisata tersebut”, keluhnya.

Diakuinya, disaat pemerintah pusat sedang gencar-gencarnya mempromosikan destinasi objek wisata Danau Toba, namun pemerintah daerah maupun warga sekitar sepertinya tidak mendukungnya. Sehingga pengunjung menjadi tidak nyaman saat berwisata dan menikmati keindahan danau toba.

Mardos pun tidak mengetahui secara pasti, apa alasan si pelaku mengusir mereka saat berkemah di bagian bawah Sipolha. Karena selama berkemah, mereka tidak melakukan hal yang melanggar, atau menganggu orang lain. “Tidak tahu karena apa, jam 5 pagi kita disuruh paksa bongkar tenda kamp” Ucap Mardos bersama tujuh temannya, yang sangat kecewa atas perlakuan pelaku.

Diceritakan Mardos, saat aksi pengusiran tersebut, si pelaku mengatakan, bahwa ada biaya tidak resmi yang dibebankan kepada para pengunjung saat berkemah di Sipolha bagian bawah.

Itulah alasan si pelaku memerintahkan mereka untuk membongkar tenda kamp. “Kami memang tidak mau ribut saja, kata nya kalo ngekamp di situ bayar, yah kalau bayar yah kita bayar, itu bukan urusan dia, malah kita disuruh bongkar tenda, padahal kita masih ngantuk” ucap Mardos kesal.

Mardos juga mengatakan, mereka sudah tahu dan siap membayar biaya ngecamp, yang hanya dibebankan Rp.10.000 per tenda. Sehingga pengusiran yang dilakukan oknum tersebut sangat menjengkelkan.

Merekan pun meminta Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga turun dan melihat kondisi yang saat ini terjadi di Sipolha.

“Sebenarnya kita kaget juga, tumben di Sipolha ini sepi, apa mungkin karena oknum tadi, kalau bisa Bupati harus melihat ini, karena sayang sekali wisata sebagus Sipolha dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab”, katanya.

Tidak sampai disitu, selain diusir dan disuruh bongkar tenda jam 5 pagi, si pelaku juga meminta uang parkir orang yang digusurnya sebesar Rp.15.000 per motor. “Kita uda diganggu, bayar parkir lagi, lengkap penderitaan” Keluh Mardos.

Terpisah, Camat Pamatang Sidamanik Iqbal ketika dimintai tanggapan atas kondisi yang tidak nyaman dirasakan pengunjung di Sipolha Kecamatan Pamatang Sidamanik, dirinya hanya menyampaikan tanyakan sama Lurah Sipolha, tandasnya.

Sumber: hariansib.com

Baca Juga

deras.co.id

Sambut Ramadhan 1446 H, Kades Damulipekan dan Perangkat Desa Bersihkan Kuburan Muslim di Sukajadi

DERAS.CO.ID – Aekkanopan – Menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, Kades Damulipekan, Kecamatan Kualuh Selatan, …