Thursday , May 2 2024
Beranda / Featured / Dukun Pakai Darah Manusia Ritual Gandakan Uang Di Gresik Jatim
deras.co.id
Penggerebekan yang dilakukan pihak kepolisian di rumah kontrakan dukun gadungan MY (42) alias Mulyanto di kompleks perumahan Grand Verona Regency, Bunder, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, Selasa (10/1/2023).

Dukun Pakai Darah Manusia Ritual Gandakan Uang Di Gresik Jatim

DERAS.CO.ID – Jakarta – Polisi berhasil membongkar dukun gadungan yang melakukan penipuan dengan modus penggandaan uang di Gresik, Jawa Timur.

Dukun palsu inisial MY (43) melakukan ritual menggunakan darah manusia saat melancarkan aksinya.

“Dari pemeriksaan awal, sudah menjalankan penipuan dengan modus gandakan uang selama satu tahun,” kata Kanit Tipidek Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Luthfi Hadi, Kamis (12/1).

Akal-akalan dukun palsu ini terungkap setelah polisi menerima laporan dari salah satu korban yang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Korban awalnya dijanjikan penggandaan uang.

Korban inisial NY disebut awalnya memberikan uang sebesar Rp 65 Juta, kemudian memberikan sisanya Rp 500 juta. Namun pelaku hanya melakukan aksi tipu-tipu.

Untuk meyakinkan korban, pelaku melakukan penggandaan uang ini dengan modus menggunakan darah manusia sebagai ritual. Dari pengakuan pelaku, darah itu akan dihisap oleh keris dan sebagai makanan jenglot.

“Darah itu nantinya akan dituangkan dalam sebuah wadah. Kemudian kerisnya dicelupkan untuk menghisap darah tersebut. Begitu pula dengan jenglotnya,” jelas Hadi.

Saat penggeledahan polisi menemukan 34 kantong darah manusia dengan logo PMI. Polisi masih mendalami dari mana pelaku mendapatkan darah itu.

Tanggapan PMI Gresik

Ketua PMI Gresik Ahmad Nadlir memastikan bahwa puluhan kantong darah yang disita polisi dari MY itu bukan dari PMI Gresik.

Nadlir menambahkan kasus dukun gadungan pakai darah PMI itu sudah didengar Ketua PMI Jusuf Kalla.

Dia menjelaskan bahwa sesuai dengan prosedur yang ada, setiap kantong darah yang keluar dari PMI Gresik harus ada tanda tangan dari rumah sakit yang membutuhkan.

Dia menduga darah yang digunakan MY itu berupakan darah yang sudah kedaluwarsa.

“Harus teregistrasi dan ada barcode-nya. Jadi, darah yang ditemukan itu bisa juga darah expired. Pasti ada nomor seri barcode-nya, tidak mungkin begitu saja keluar. Tidak mungkin begitu gampangnya keluar,” kata Nadlir.

 

Sumber: hariansib.com

Baca Juga

deras.co.id

Pengerjaan Proyek Multiyears Rp 2,7 Triliun Di Karo Belum Tuntas

DERAS.CO.ID – Karo – Pengerjaan proyek multiyears Rp 2,7 triliun di Kabupaten Karo meliputi jalan …