Deras.co.id – Dai kondang asal Sulawesi Selatan, Ustaz Das’ad Latif, angkat suara terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan pria terhadap sejumlah pasien ibu hamil di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dalam unggahan di media sosialnya, Rabu (16/4/2025), Ustaz Das’ad mengecam keras tindakan tak bermoral tersebut.
Ia menyebut bahwa inilah alasan mengapa sejumlah ulama mengharamkan muslimah berkonsultasi dengan dokter laki-laki, jika masih tersedia dokter perempuan.
“Haram Inilah salah satu sebab kenapa ada ulama mengharamkan muslimah konsul ke dokter lelaki jika masih ada dokter perempuan,” ujar Ustaz Das’ad.
Dikatakan Dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini, selama ada dokter perempuan, maka ibu hamil mestinya konsultasi kepada sesamanya sebagai seorang perempuan.
“Jangan kepada dokter lelaki untuk menghindari hal seperti ini,” tandasnya.
Sebelumnya, perilaku cabul oknum dokter di Indonesia kembali terkuak. Kondisi itu tentu saja mencoreng citra kedokteran di Indonesia.
Apalagi, belum reda kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan dokter yang juga merupakan residen PPDS RS Hasan Sadikin Bandung, kini muncul lagi dan viral di media sosial (medsos), seorang dokter obgyn di Garut diduga lecehkan pasiennya.
Video rekaman kamera CCTV dokter obgyn yang melecehkan pasien tersebut viral di media sosial.
Dalam video yang beredar di media sosial seperti X dan Instagram, tampak seorang dokter laki- laki diduga melakukan pelecehan.
Dalam video berdurasi 53 detik tersebut si dokter melakukan Ultrasonografi (USG) kepada seorang pasien perempuan.
Namun di tengah proses USG tersebut, terlihat si dokter menyentuh bagian payudara pasien perempuan tersebut.
Sembari menggerakkan alat USG dengan tangan kanannya, si dokter berkemeja batik lengan panjang itu terlihat meraba bagian payudara pasien menggunakan tangan kirinya.
Video tersebut banyak mendapatkan reaksi dan kecaman dari warganet, dari netizen pengguna media sosial. Warganet yang geram buru-buru mencadi identitas oknum dokter tersebut.
Disebutkan kalau oknum dokter obgyn yang melakukan tindakan pelecehan tersebut berinisial MSF dan praktik di salah satu klinik swasta di Garut.
Melansir Jawapos, Kepala Dinkes Garut, Leli Yuliani mengamini terjadinya kasus tersebut. Perbuatan asusila tersebut diperkirakan terjadi pada 2024.
“Kejadiannya bukan di RS milik pemerintah,” ungkap Leli kepada wartawan.
*