Sunday , April 28 2024
Beranda / Traveling / Perjuangan Pelatih Lumba-Lumba: Dari Makan Ikan Mentah Sampai Dikira Orang Gila
deras.co.id

Perjuangan Pelatih Lumba-Lumba: Dari Makan Ikan Mentah Sampai Dikira Orang Gila

Tak seperti anggapan orang di luar sana, menjadi pelatih lumba-lumba membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tak sedikit. Inilah yang dialami oleh Agmel Riano, seorang Dolphin Trainer atau pelatih lumba-lumba di Ocean Dream Samudra, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.

Belasan tahun Agmel menggeluti profesi ini, segala hal sudah dia lakukan demi mamalia laut cerdas ini. Misalnya dalam pemberian makan. Ikan yang diberikan merupakan ikan segar yang didatangkan dari perairan Indonesia. Ikan tersebut akan dicek terlebih dahulu di lab oleh dokter hewan yang ada di tempat ini. Sebelum diberikan kepada lumba-lumba, Agmel mencoba terlebih.

“Jadi pelatih itu, ketika ikan datang, kita duluan yang makan sebelum dikasih ke mereka (lumba-lumba). Kita mau cek kesegarannya,”. Selain itu, menurut Agmel,  hal ini dilakukan supaya jika ikannya tidak bagus, lumba-lumba tidak akan terkena dampaknya.

“Ibaratnya kita ini sebagai kelinci percobaan, ini misalnya (ikan) kurang bagus, kita duluan yang merasa,”. Dalam proses pelatihan pun, Agmel membantah anggapan orang-orang bahwa lumba-lumba dibuat lapar dan dipukuli.

“Itu anggapan salah, di sini lumba-lumba ada hitungan makan setiap hari, dan itu disesuaikan dengan berat badan mereka. Dalam pelatihan pun, tak mungkin kita buat lapar, itu karena jika lapar lumba-lumba tidak akan bisa apa-apa, dia lemas layaknya manusia,” kata Agmel.

Lumba-lumba bahkan juga tidak boleh dipukuli. Karena jika dipukuli, dia akan susah untuk belajar dan prosesnya akan memakan waktunya yang lama. “Dengan mereka (lumba-lumba), kita harus bangun chemistry, kita berdua sama-sama punya hati. Saya juga tidak memaksa mereka, kalau mereka sedang ingin main bola, saya berikan bola. Pokoknya semuanya sesuai dengan mood mereka,”.

Pegunaan pelatihan peluit pun dilakukan supaya pelatihan dan lumba-lumba bisa mengerti dengan apa yang dimaksud pelatih. “Peluit seperti alat komunikasi. Ibaratnya, saya dan mereka sama-sama mengerti bahasa (suara peluit) ini,”. Bahkan dalam urusan mood pun, Agmel menangani lumba-lumba dengan sabar.

“Biasanya kalau mood-nya sedang jelek, ketika saya hampiri dia males-malesan. Itu tandanya ada yang sedang mereka rasakan. Nanti kalau sudah begitu, saya akan mengajak jalan-jalan atau minimal kaki saya ceburkan ke dalam air. Nanti akan saya lihat respon dia seperti apa,”.

Setelah tahu, apa yang mereka rasakan, Agmel pun akan menangani dengan cara yang unik. Pernah suatu ketika dia bercerita, mengajak ngomong lumba-lumbanya yang sedang bad mood. “Pokoknya saya ajak ngomong, ga peduli terlihat seperti orang gila. Yang penting mood mereka bisa membaik lagi,” ujar Agmel.

Dalam pengalamannya sebagai pelatih lumba-lumba, Agmel merasa kebahagiannya yang terbesar ketika penonton dapat menikmati lumba-lumba yang sedang bermain dan lumba-lumbanya juga merasa senang. “Saya senang jika penonton bisa kagum dengan kepintaran lumba-lumba disini. Saya ingin menunjukan bahwa lumba-lumba itu binatang cerdas dan merupakan sahabat manusia, kata Agmel. Agmel juga mengajak agar semua masyarakat untuk kenali, dekati, dan sayangi lumba-lumba.

“Ajakan ini jadi semangat buat saya untuk terus membangun kedekatan emosi dan kepercayaan lumba-lumba kepada saya, sehingga masyarakat yang melihat bisa merasakan dan melihat, hingga akhirnya mengikuti jejak saya untuk menyayangi lumba-lumba,”.

Bahkan Agmel juga mengaku kedekatan dirinya dengan lumba-lumba melebih kedekatan dengan istri di rumah. “Sebagain besar waktu saya habis bersama lumba-lumba daripada dengan istri di rumah. Kedekatan secara fisik dan emosional inilah yang membuat saya bisa mengetahui seluk beluk tentang lumba-lumba, sehingga rasa cinta saya kepada lumba-lumba menjadi lebih dalam,”. Dengan begitu, tambah Agmel, penonton bisa melihat bahwa pertunjukannya yang ia lakukan dengan lumba-lumba membuatnya senang layaknya bermain dengan sahabatnya sendiri.

Sumber: tribunnews.com

Baca Juga

deras.co.id

Pengunjung Diusir Dari Lokasi Wisata Sipolha, Dipaksa Bongkar Tenda Camp Pukul 05.00 WIB

DERAS.CO.ID – Simalungun – Kejadian tidak mengenakkan dialami sejumlah pengunjung saat berkemah di Huta Baringin …