DERAS.CO.ID – Medan – Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md, menyambangi Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rumah Persembahan di Medan, Minggu (14/1).
Kedatangan Mahfud dan rombongan disambut riuh ribuan jemaat seusai melaksanakan ibadah sesi kedua.
Pada kesempatan itu, Mahfud pun mengingatkan jemaat agar memilih pemimpin dengan menggunakan hati nurani. Dia menyebut setiap orang memiliki ukuran dalam memilih pemimpin.
“Saya sendiri sungguh tidak berani untuk menyatakan sayalah yang cocok, karena masing-masing orang punya penilaian, lingkungan sosial yang mempengaruhi. Sehingga saya katakan kembali saja ke hati nurani. Semua warga negara punya hak untuk menentukan pilihan dengan bebas,” ucapnya.
KETIDAKADILAN DAN INTOLERANSI
Dalam sambutannya, Mahfud juga menekankan pentingnya sikap toleransi dalam menjalankan ibadah agama masing-masing.
“Kehadiran saya di tempat ini menyaksikan bahwa toleransi beragama itu sangat penting. Toleransi umat beragama menjalankan ibadahnya dengan baik tanpa gangguan,” jelasnya yang disambut tepuk tangan jemaat.
Lanjutnya lagi, Indonesia sejak 2022 peristiwa intoleransi sudah berkurang yang ditandai dengan tidak adanya lagi aksi bom yang mengatasnamakan agama tertentu. “Kita bersyukur dua tahun ini, tindakan intoleransi mulai berkurang. Tidak ada lagi tindakan bom bunuh diri yang kita lihat,” tuturnya.
Namun, lanjut Mahfud MD, aksi bom bunuh diri dan demo dari sekelompok orang bukan saja karena sikap intoleransi. “Aksi-aksi tersebut bukan karena sikap intoleransi saja, tetapi karena ketidakadilan pemerintah terhadap warga negaranya,” jelasnya sembari mengatakan perlu adanya kepastian hukum yang benar-benar ditegakkan.
Ia menyebut persoalan keadilan ini menjadi tendensi yang sangat diperhatikan pemimpin negara. “Karena ketidakadilan ini bisa menimbulkan berbagai tindakan sehingga ke depannya kita akan lebih tekankan hal tersebut,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan pesan-pesan kebangsaan kepada jemaat. Menurutnya kebangsaan itu bukan sekedar fisik bangsa, tapi juga ide dan gagasannya menyatu disitu. Kalau bangsa itu intinya notion. Notion itu gagasan besar dalam kebersatuan kita, yaitu kita tidak bermusuhan, karena perbedaan, baik suku, agama maupun ras, jelas Mahfud usai acara.
Menurutnya, manusia sama-sama merupakan ciptaan Tuhan. Hanya satu yang menjadi perbedaan dalam diri manusia, yaitu geopolitik.
“Nanti di geopolitik tuh punya tujuan sendiri-sendiri dan notions (gagasan-gagasan) sendiri-sendiri. Indonesia itu punya notion tentang kebersatuan didalam perbedaan, dan itu sudah dirancang sudah lama oleh pendiri negara kita berdasar penghayatan hidup bangsa selama berabad-abad,” tuturnya.
Mahfud berterima kasih kepada jemaat gereja yang hadir. Dia berharap agar Tuhan menyambut doa-doa umat bersama. “Jadi saya mendapat doa, terima kasih kepada warga gereja di sini, doa untuk saya untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi kehidupan masyarakat. Mudah-mudahan Tuhan menyambut doa kita,” sebutnya.
Rombongan yang datang bersama Mahfud yaitu Pdt Bambang Yonan, Hary Tanoesoedibjo, Yasonna H Laoly, Rapidin Simbolon dan lainnya yang baru tiba dari Surabaya dimana rombongan mengikuti kegiatan sholawat di Lamongan.
Hal tersebut disampaikan Hary Tanoesoedibjo saat menyampaikan sambutan pembuka yang disambut tepuk tangan jemaat.
“Terima kasih kepada jemaat yang menyambut kami dengan baik. Kedatangan kami sebagai bagian dari wujud toleransi yang dimiliki Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md,” ujarnya.
Hary mengatakan, Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang memiliki tujuh ciri yang semuanya dimiliki Mahfud untuk membawa Indonesia maju.
“Indonesia saat ini membutuhkan calon pemimpin yang harus memiliki tujuh ciri sebagai kelebihan. Dimana ciri ini ada semuanya pada diri cawapres nomor urut 3, Mahfud Md,” ucapnya.
Ketujuh ciri tersebut, yakni memiliki pengetahuan yang baik, pengalaman yang tidak diragukan di bidang hukum, tidak korupsi/tamak, tidak memiliki kepentingan pribadi, sehat jasmani/rohani, sayang keluarga dan punya sikap toleransi tinggi/rajin beribadah.
Sumber: hariansib.com